4 Bintang Porno Filmkan Adegannya di Taman Nasional Meksiko Picu Kemarahan

Senin, 09 November 2020 - 15:22 WIB
Alex Marín dan Giselle Montes, dua dari empat bintang film dewasa yang memfilmkan adegan asusila mereka di kawasan taman nasional Meksiko. Foto/Instagram/Daily Mirror
CHIAPAS - Empat bintang film dewasa memicu kemarahan pemerintah Meksiko setelah memfilmkan adegan asusila mereka di kawasan taman nasional di Chiapas. Pemerintah melalui Komisi Nasional Kawasan Alam yang Dilindungi menyebut perilaku para bintang porno itu sudah melampaui batas normal.

Para bintang film dewasa; Alex Marín, Mía Marín, Giselle Montes, dan Yamileth Ramírez melakukan syuting film asusila mereka di atas perahu yang mengapung di Sungai Grijalva di kawasan taman nasional di Chiapas. Syuting film itu berlangsung pekan lalu. (Baca: Patung Trump Dibuang ke Tempat Sampah karena Diramalkan Kalah, dan Terbukti )

Alex Marín melalui Twitter mengungkap syuting filmnya dan menggoda follower-nya dengan preview nakal tentang syuting film dia dan rekan-rekannya.

"Ada apa, ini dia; Kami akan pergi ke Canyon untuk mengambil beberapa foto superhot, yang belum pernah diambil siapa pun," tulis dia di Twitter yang kemudian dihapus.

"Ini pertama kalinya para model dan aktris mengambil foto di Grand Canyon of the Sumidero," lanjut dia. (Baca: Biden Presiden Terpilih AS: Raja Salman, Putin hingga Erdogan Bungkam )

Sungai Grijalva mengalir melalui Sumidero Canyon yang merupakan tempat yang indah dan merupakan rumah bagi spesies yang terancam punah seperti monyet laba-laba, buaya sungai, dan ocelot.

Kawasan itu juga memiliki hutan hujan dan padang rumput.

Aksi para bintang film dewasa itu membuat marah Komisi Nasional Kawasan Alam yang Dilindungi—badan Pemerintah Meksiko yang mengelola situs yang dilindungi di seluruh negeri. (Baca: Raja Salma dan Putra Mahkota Arab Saudi Akhirnya Ucapkan Selamat ke Biden )

Komisi itu menyerukan agar para bintang film itu diadili karena melampaui "batas moral" dan karena melanggar keindahan alam taman nasional.

"Film berisi konten seksual dibuat yang merusak citra ikon yang mewakili kebanggaan Chiapas dan melampaui batas moral dan adat istiadat yang baik," kata komisi itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Daily Mirror, Senin (9/11/2020).
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Terpopuler
Berita Terkini More