Tolak Akui Kemenangan Biden, Trump: Pemilihan Belum Selesai!

Minggu, 08 November 2020 - 01:16 WIB
Presiden AS Donald Trump. FOTO/Reuters
WASHINGTON - Meski perolehan suara electoral Joe Biden sudah menembus angka 290, namun Donald Trump menolak untuk mengakui keunggulan pesaingnya tersebut. Trump menolak untuk menyerah dan berjanji untuk terus berjuang. Suara Trump sendiri tetap berada di angka 214 elctoral votes.

“Fakta sederhananya, pemilihan ini masih jauh dari selesai. Joe Biden belum disertifikasi sebagai pemenang di negara bagian mana pun. Apalagi, negara bagian yang sangat diperebutkan menuju penghitungan ulang wajib, atau negara bagian di mana kampanye kami memiliki tantangan hukum yang valid dan sah yang dapat menentukan pemenang akhir," kata Trump, seperti dikutip dari Fox News, Sabtu (7/11).

(Baca: Biden: Saya Merasa Terhormat dengan Kepercayaan dari Rakyat AS )

Menurut Trump, pertarungan masih panjang. "Mulai Senin, kampanye kami akan mulai menuntut kasus kami di pengadilan untuk memastikan undang-undang pemilu ditegakkan sepenuhnya dan pemenang yang sah sudah duduk," tandasnya.

Biden melewati batas angka 270 setelah mendapat suntikan tambahan dari Pennsylvania dan Nevada. Perolehan electoral votesnya melonjak menjadi 290. Pendukung Biden di seluruh negeri pun langsung bersorak.



Sebelumnya, Biden telah menyatakan keyakinannya bisa meraup 300 electoral votes. Biden mengaku berada di jalur untuk memenangkan lebih dari 300 suara electoral dan menunjukkan bahwa lebih banyak orang telah memilihnya - lebih dari 74 juta orang - daripada kandidat presiden AS mana pun dalam sejarah.

Menurut Biden, warga Amerika telah memberinya mandat untuk mengatasi pandemi virus Corona, ekonomi yang sedang berjuang, perubahan iklim, dan rasisme sistemik.

(Baca: Breaking: Menang di Pennsylvania, Biden Raup 284 Electoral Vote )

Menyikapi kemenangannya ini, Biden mengaku merasa sangat terhormat. "Saya merasa terhormat dan rendah hati atas kepercayaan yang diberikan rakyat Amerika kepada saya dan Wakil Presiden terpilih Harris," kata Biden dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Fox news, Sabtu (7/11).

"Dalam menghadapi rintangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, sejumlah besar orang Amerika memberikan suara. Membuktikan sekali lagi, bahwa demokrasi berdetak jauh di jantung Amerika," lanjutnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(esn)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More