AS Berencana Kirim 8.000 Ventilator ke Luar Negeri
Sabtu, 09 Mei 2020 - 10:38 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana untuk mengirim 8.000 ventilator ke sejumlah negara pada akhir Juli ini guna membantu melawan virus Corona.
“Kami memiliki sembilan pabrik yang memproduksi ventilator dengan jumlah yang tidak dapat dipercaya oleh siapa pun. Tidak ada yang seperti itu sejak Perang Dunia Kedua," kata Trump seperti dikutip dari AP, Sabtu (9/5/2020).
Trump mengatakan AS akan memberikan mesin ventilator ke beberapa negara. Tidak jelas apakah beberapa negara itu akan membayar untuk ventilator tersebut, yang harganya berkisar USD5.000 hingga USD30.000 tergantung pada model.
“Dengan cara tertentu, saya ingin mereka menjadi sumbangan. Saya sungguh akan melakukan itu. Saya pikir itu niat baik," kata Trump.
"Sulit untuk mengatakan Anda harus membayar kami untuk menyelamatkan orang dari kematian," imbuhnya.
Gedung Putih tidak menanggapi permintaan spesifik tentang berapa banyak ventilator telah dikirim sejauh ini, atau kriteria untuk menentukan negara mana yang akan mendapatkannya.
Tetapi seorang pejabat pemerintah yang akrab dengan upaya tersebut memberikan angka 8.000 sebagai bagian dari daftar tindakan yang bertujuan mendukung sistem kesehatan di luar negeri. Pejabat itu tidak berwenang untuk mendiskusikan proyeksi di depan umum dan hanya berbicara dengan syarat anonimitas.
Ventilator yang dikirim ke negara lain bukan berasal dari persediaan nasional AS, yang mencapai sekitar 12 ribu dan siap untuk dikirim ke berbagai wilayah. Persedian AS, yang dikelola oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, sedang diisi ulang dengan ribuan ventilator yang diproduksi berdasarkan Undang-Undang Produksi Pertahanan.
"Awalnya, itu sangat menakutkan dan kami memiliki banyak negara bagian yang meminta dalam jumlah yang tidak dapat disediakan," ujar Jared Kushner, penasihat presiden dan menantu Trump, dalam pertemuan Gedung Putih dengan anggota Partai Republik dari Kongres.
“Kami memiliki sembilan pabrik yang memproduksi ventilator dengan jumlah yang tidak dapat dipercaya oleh siapa pun. Tidak ada yang seperti itu sejak Perang Dunia Kedua," kata Trump seperti dikutip dari AP, Sabtu (9/5/2020).
Trump mengatakan AS akan memberikan mesin ventilator ke beberapa negara. Tidak jelas apakah beberapa negara itu akan membayar untuk ventilator tersebut, yang harganya berkisar USD5.000 hingga USD30.000 tergantung pada model.
“Dengan cara tertentu, saya ingin mereka menjadi sumbangan. Saya sungguh akan melakukan itu. Saya pikir itu niat baik," kata Trump.
"Sulit untuk mengatakan Anda harus membayar kami untuk menyelamatkan orang dari kematian," imbuhnya.
Gedung Putih tidak menanggapi permintaan spesifik tentang berapa banyak ventilator telah dikirim sejauh ini, atau kriteria untuk menentukan negara mana yang akan mendapatkannya.
Tetapi seorang pejabat pemerintah yang akrab dengan upaya tersebut memberikan angka 8.000 sebagai bagian dari daftar tindakan yang bertujuan mendukung sistem kesehatan di luar negeri. Pejabat itu tidak berwenang untuk mendiskusikan proyeksi di depan umum dan hanya berbicara dengan syarat anonimitas.
Ventilator yang dikirim ke negara lain bukan berasal dari persediaan nasional AS, yang mencapai sekitar 12 ribu dan siap untuk dikirim ke berbagai wilayah. Persedian AS, yang dikelola oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, sedang diisi ulang dengan ribuan ventilator yang diproduksi berdasarkan Undang-Undang Produksi Pertahanan.
"Awalnya, itu sangat menakutkan dan kami memiliki banyak negara bagian yang meminta dalam jumlah yang tidak dapat disediakan," ujar Jared Kushner, penasihat presiden dan menantu Trump, dalam pertemuan Gedung Putih dengan anggota Partai Republik dari Kongres.
tulis komentar anda