Polarisasi Politik dan Tuduhan akan Kecurangan Penuhi Kampanye Pemilu AS

Kamis, 05 November 2020 - 20:07 WIB
Pemilihan presiden Amerika Serikat antara Donald Trump melawan Joe Biden. Foto/Ilustrasi SINDOnews.com
WASHINGTON - Kampanye pemilu Amerika Serikat (AS) dicirikan oleh polarisasi politik dan tuduhan tak berdasar atas pemalsuan sistematis. Hal itu disampaikan International Election Observation Mission of the Office for Democratic Institutions and Human Rights (ODIHR) dari Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE).

"Kampanye tersebut ditandai dengan polarisasi politik yang mengakar, yang sering menutupi diskusi kebijakan dan platform partai," kata ODIHR/OSCE dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Kamis (5/11/2020).

"Permusuhan dan retorika yang memanas antara kandidat berdampak negatif pada fokus kampanye pada kebijakan dan platform partai. Kedua kandidat presiden terkemuka saling menuduh melakukan korupsi, penipuan, bekerja untuk kepentingan asing, ketidakmampuan untuk memimpin, dan mendukung. untuk kelompok ekstremis,"sambungnya.

Saat mempresentasikan laporan di Washington, salah satu koordinator dan pemimpin misi Michael Georg Link dari Jerman mencatat bahwa pernyataan tentang kekurangan sistem pemilihan oleh pihak Donald Trump tidak berdasar.

"Tuduhan tidak berdasar tentang kekurangan sistematis, terutama oleh petahana, termasuk pada malam pemilu, merugikan kepercayaan publik terhadap lembaga demokrasi,” tegasnya. ( )
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(esn)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More