Iran Tak Peduli Trump atau Biden yang Menang Pilpres AS
Selasa, 03 November 2020 - 09:38 WIB
TEHERAN - Pemilihan presiden ( pilpres ) Amerika Serikat (AS) berlangsung Selasa (3/11/2020) waktu Amerika atau Rabu (4/11/2020) WIB. Iran mengaku tak peduli apakah Donald Trump atau Joe Biden yang akan menang.
Trump, calon presiden (capres) petahana Partai Republik bersaing dengan capres Partai Demokrat Joe Biden. Jika Trump menang, dia akan kembali berkuasa sebagai presiden AS untuk periode kedua. (Baca: Trump Akan Menang Pilpres AS meski Kalah dalam Survei )
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan Teheran hanya akan melihat tindakan capres terpilih terhadap Republik Islam Iran.
“Posisi kami jelas; kami tidak melihat (apa yang terjadi) besok (3 November), kami akan mengawasi pendekatan pemerintahan AS yang baru, dari partai mana dia berasal. Lebih dari hasil pemilu, kami akan memperhatikan tindakannya," katanya, seperti dikutip Sputniknews.
Pekan lalu, juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiyee, membuat pernyataan serupa. Dia mengatakan Teheran tidak peduli capres partai mana yang akan menjadi presiden AS berikutnya, selama mereka mengambil langkah untuk memulihkan partisipasi Washington dalam kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran.
Juru bicara itu mencatat, bagaimanapun, bahwa AS harus menebus semua kerusakan yang ditimbulkan oleh penarikan Washington pada 2018 dari kesepakatan nuklir tersebut.
"Tidak ada bedanya bagi kami presiden mana di AS yang akan memutuskan untuk kembali ke kesepakatan nuklir dan berhenti mengganggu kepatuhan aktor lain dengan usaha mereka. Setiap presiden yang membuat keputusan seperti itu akan disambut," kata Rabiyee.
Trump, calon presiden (capres) petahana Partai Republik bersaing dengan capres Partai Demokrat Joe Biden. Jika Trump menang, dia akan kembali berkuasa sebagai presiden AS untuk periode kedua. (Baca: Trump Akan Menang Pilpres AS meski Kalah dalam Survei )
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan Teheran hanya akan melihat tindakan capres terpilih terhadap Republik Islam Iran.
“Posisi kami jelas; kami tidak melihat (apa yang terjadi) besok (3 November), kami akan mengawasi pendekatan pemerintahan AS yang baru, dari partai mana dia berasal. Lebih dari hasil pemilu, kami akan memperhatikan tindakannya," katanya, seperti dikutip Sputniknews.
Pekan lalu, juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiyee, membuat pernyataan serupa. Dia mengatakan Teheran tidak peduli capres partai mana yang akan menjadi presiden AS berikutnya, selama mereka mengambil langkah untuk memulihkan partisipasi Washington dalam kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran.
Juru bicara itu mencatat, bagaimanapun, bahwa AS harus menebus semua kerusakan yang ditimbulkan oleh penarikan Washington pada 2018 dari kesepakatan nuklir tersebut.
"Tidak ada bedanya bagi kami presiden mana di AS yang akan memutuskan untuk kembali ke kesepakatan nuklir dan berhenti mengganggu kepatuhan aktor lain dengan usaha mereka. Setiap presiden yang membuat keputusan seperti itu akan disambut," kata Rabiyee.
tulis komentar anda