Badai Terbesar di Dunia Tahun Ini Segera Terjang Filipina
Sabtu, 31 Oktober 2020 - 16:29 WIB
MANILA - Para pejabat Filipina memerintahkan evakuasi ribuan warga di bagian selatan pulau Luzon saat badai Goni kategori 5 mendekati negara itu.
Badai itu merupakan yang terkuat di dunia sepanjang tahun ini. Badai Goni memiliki kekuatan angin 215 km per jam dan hembusannya mencapai kecepatan 265 km per jam.
Goni akan mencapai daratan pada Minggu (1/11) dengan kekuatan yang sama sejak Haiyan menerjang Filipina hingga membunuh lebih dari 6.300 orang pada November 2013.
Evakuasi pencegahan telah dimulai di warga pesisir dan rawan longsor di provinsi Camarines Norte dan Camarines Sur. “Pemerintah provinsi Albay memerintahkan penduduk di daerah berisiko untuk meninggalkan rumah mereka,” ungkap Gremil Naz, pejabat badan penanganan bencana setempat, pada stasiun radio DZBB . “Kekuatan topan ini bukanlah lelucon,” papar dia lebih lanjut. (Baca Juga: Lawan China, Filipina Bangun Armada di Laut China Selatan)
Badai Molave pekan lalu menewaskan 22 orang, sebagian besar akibat tenggelam di provinsi-provinsi di selatan ibu kota Manila. (Lihat Infografis: Selain Ditabrak Mobil, Berikut Beberapa Kejadian berbahaya di Masjidil Haram)
Manila juga menjadi jalur yang diproyeksikan dilintasi Goni, badai tropis ke-18 di negara itu. (Lihat Video: Penabrak Masjidil Haram Dalam Kondisi Tidak Normal)
Pihak berwenang menghadapi kendala lain karena jarak sosial perlu diberlakukan di pusat-pusat evakuasi untuk mencegah penyebaran virus corona.
Filipina memiliki kasus infeksi dan kematian COVID-19 tertinggi kedua di Asia Tenggara, setelah Indonesia.
“Barang bantuan, mesin berat dan alat pelindung diri sudah ditempatkan di daerah-daerah utama,” ungkap Filipino Grace America, walikota Infanta di provinsi Quezon, pada radio DZBB.
Badai itu merupakan yang terkuat di dunia sepanjang tahun ini. Badai Goni memiliki kekuatan angin 215 km per jam dan hembusannya mencapai kecepatan 265 km per jam.
Goni akan mencapai daratan pada Minggu (1/11) dengan kekuatan yang sama sejak Haiyan menerjang Filipina hingga membunuh lebih dari 6.300 orang pada November 2013.
Evakuasi pencegahan telah dimulai di warga pesisir dan rawan longsor di provinsi Camarines Norte dan Camarines Sur. “Pemerintah provinsi Albay memerintahkan penduduk di daerah berisiko untuk meninggalkan rumah mereka,” ungkap Gremil Naz, pejabat badan penanganan bencana setempat, pada stasiun radio DZBB . “Kekuatan topan ini bukanlah lelucon,” papar dia lebih lanjut. (Baca Juga: Lawan China, Filipina Bangun Armada di Laut China Selatan)
Badai Molave pekan lalu menewaskan 22 orang, sebagian besar akibat tenggelam di provinsi-provinsi di selatan ibu kota Manila. (Lihat Infografis: Selain Ditabrak Mobil, Berikut Beberapa Kejadian berbahaya di Masjidil Haram)
Manila juga menjadi jalur yang diproyeksikan dilintasi Goni, badai tropis ke-18 di negara itu. (Lihat Video: Penabrak Masjidil Haram Dalam Kondisi Tidak Normal)
Pihak berwenang menghadapi kendala lain karena jarak sosial perlu diberlakukan di pusat-pusat evakuasi untuk mencegah penyebaran virus corona.
Filipina memiliki kasus infeksi dan kematian COVID-19 tertinggi kedua di Asia Tenggara, setelah Indonesia.
“Barang bantuan, mesin berat dan alat pelindung diri sudah ditempatkan di daerah-daerah utama,” ungkap Filipino Grace America, walikota Infanta di provinsi Quezon, pada radio DZBB.
Lihat Juga :
tulis komentar anda