Korban Tewas Gempa Turki dan Yunani Jadi 14 Orang

Sabtu, 31 Oktober 2020 - 01:22 WIB
Korban tewas di Yunani dan Turki akibat gempa yang mengguncang Laut Aegea pada hari Jumat telah bertambah menjadi 14 orang. Foto/Times of Israel
ISTANBUL - Korban tewas di Yunani dan Turki akibat gempa yang mengguncang Laut Aegea pada hari Jumat telah bertambah menjadi 14 orang. Gempa juga menyebabkan sejumlah bangunan runtuh dan memicu gelombang pasang yang menghantam daerah pesisir dan pulau-pulau.

Kepresidenan Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) Turki mengatakan 12 orang tewas, satu karena tenggelam, sementara 419 orang terluka. Di pulau Samos Yunani dua remaja, laki-laki dan perempuan, ditemukan tewas di wilayah .

"Operasi pencarian dan penyelamatan berlanjut di 17 bangunan yang roboh atau rusak," kata AFAD seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (31/10/2020).

Gubernur Izmir mengatakan 70 orang telah diselamatkan dari bawah reruntuhan.

Wali Kota Seferihisar Izmir, Ismail Yetiskin, mengatakan permukaan laut naik akibat gempa tersebut. “Sepertinya ada tsunami kecil,” katanya kepada penyiar NTV.(Baca juga: Sempat Terjadi Tsunami Kecil Akibat Gempa di Turki dan Yunani )



Rekaman di media sosial menunjukkan puing-puing termasuk lemari es, kursi, dan meja mengambang di jalan-jalan di atas banjir. TRT Haber menunjukkan mobil-mobil di distrik Seferihisar Izmir telah diseret oleh air dan ditumpuk di atas satu sama lain.

Idil Gungor, yang mengelola sebuah hotel di distrik Seferihisar Izmir, mengatakan kepada stasiun televisi NTV bahwa orang-orang sedang membersihkan puing-puing setelah air banjir surut. Dia mengatakan ikan telah terdampar di taman hotel yang berjarak sekitar 50 meter dari pantai.

Kepala organisasi Yunani untuk perencanaan anti-seismik, Eftyhmios Lekkas, mengatakan kepada Skai TV Yunan bahwa penduduk pulau Samos di Yunani, yang memiliki populasi sekitar 45.000, didesak untuk menjauh dari daerah pesisir.

“Itu adalah gempa yang sangat besar, sulit untuk memiliki gempa yang lebih besar,” kata Lekkas.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More