Pendukung ISIS Rayakan Serangan di Prancis, al-Qaeda Serukan Pembalasan Kartun Nabi
Jum'at, 30 Oktober 2020 - 11:25 WIB
PARIS - Para pendukung kelompok ISIS merayakan serangan teror di Nice dan Avignon, Prancis , dengan menyebarkan poster-poster bergambar mayat berlumuran darah. Sedangkan kelompok al-Qaeda menyerukan apa yang mereka sebut jihad pembalasan atas kartun Charlie Hebdo yang menghina Nabi Muhammad.
"Serangan terbaru di Prancis sudah dirayakan secara besar-besaran di seluruh komunitas jihadis," kata kelompok pemantau propaganda teror online, SITE Intelligence Group. (Baca: Tiga Tewas dalam Serangan di Gereja Prancis, Satu Korban Dipenggal )
Direktur SITE Intelligence Group, Rita Katz, mengatakan bahwa para jihadis pendukung ISIS sedang merayakan apa yang mereka sebut "kebebasan bertindak".
Menurutnya, serangan baru di Prancis terjadi di tengah gelombang besar media jihadis yang mengutuk Prancis dan para kartunis Charlie Hebdo.
Para ekstremis yang terkait dengan ISIS dan al-Qaeda telah menangkap momen pemenggalan Samuel Paty awal bulan ini untuk memicu lebih banyak serangan terhadap Prancis. Paty adalah guru sejarah yang dipenggal pengungsi Chehchnya di pinggiran Paris pada 16 Oktober lalu setelah dia mempertontonkan kartun yang menghina Nabi Muhammad kepada murid-muridnya dalam diskusi kebebasan berekspresi di kelas.
Katz mengatakan bahwa "prospek koordinasi" antara berbagai penyerang tampak semakin masuk akal, meski tidak dikonfirmasi. (Baca: Twitter Hapus Tweet Mahathir 'Muslim Berhak Bunuh Jutaan Orang Prancis' )
Sementara itu, al-Qaeda menerbitkan siaran pers yang menyerukan "jihad" atau "perang suci" atas kartun Nabi Muhammad karya majalah satire Prancis; Charlie Hebdo.
"Perayaan besar-besaran di media sosial untuk terorisme, di mana para jihadis turun ke Twitter setelah pembunuhan terbaru," kata Katz, seperti dikutip The Sun, Jumat (30/10/2020).
Pada Kamis kemarin, seorang wanita yang dipenggal termasuk di antara tiga orang yang dibunuh oleh seorang migran Tunisia dalam serangan pisau di gereja Notre-Dame Bacisilia di Nice. Serangan juga terjadii Avignon, namun tak ada laporan korban jiwa.
"Serangan terbaru di Prancis sudah dirayakan secara besar-besaran di seluruh komunitas jihadis," kata kelompok pemantau propaganda teror online, SITE Intelligence Group. (Baca: Tiga Tewas dalam Serangan di Gereja Prancis, Satu Korban Dipenggal )
Direktur SITE Intelligence Group, Rita Katz, mengatakan bahwa para jihadis pendukung ISIS sedang merayakan apa yang mereka sebut "kebebasan bertindak".
Menurutnya, serangan baru di Prancis terjadi di tengah gelombang besar media jihadis yang mengutuk Prancis dan para kartunis Charlie Hebdo.
Para ekstremis yang terkait dengan ISIS dan al-Qaeda telah menangkap momen pemenggalan Samuel Paty awal bulan ini untuk memicu lebih banyak serangan terhadap Prancis. Paty adalah guru sejarah yang dipenggal pengungsi Chehchnya di pinggiran Paris pada 16 Oktober lalu setelah dia mempertontonkan kartun yang menghina Nabi Muhammad kepada murid-muridnya dalam diskusi kebebasan berekspresi di kelas.
Katz mengatakan bahwa "prospek koordinasi" antara berbagai penyerang tampak semakin masuk akal, meski tidak dikonfirmasi. (Baca: Twitter Hapus Tweet Mahathir 'Muslim Berhak Bunuh Jutaan Orang Prancis' )
Sementara itu, al-Qaeda menerbitkan siaran pers yang menyerukan "jihad" atau "perang suci" atas kartun Nabi Muhammad karya majalah satire Prancis; Charlie Hebdo.
"Perayaan besar-besaran di media sosial untuk terorisme, di mana para jihadis turun ke Twitter setelah pembunuhan terbaru," kata Katz, seperti dikutip The Sun, Jumat (30/10/2020).
Pada Kamis kemarin, seorang wanita yang dipenggal termasuk di antara tiga orang yang dibunuh oleh seorang migran Tunisia dalam serangan pisau di gereja Notre-Dame Bacisilia di Nice. Serangan juga terjadii Avignon, namun tak ada laporan korban jiwa.
Lihat Juga :
tulis komentar anda