Bom Meledak di Madrasah saat Belajar Al-Qur'an, 7 Tewas, 70 Luka
Selasa, 27 Oktober 2020 - 13:30 WIB
PESHAWAR - Sebuah bom meledak di sekolah agama atau madrasah di Pakistan ketika belajar Al-Qur'an sedang berlangsung, Selasa (27/10/2020). Data sementara, 7 orang tewas dan lebih dari 70 lainnya terluka.
Madrasah yang jadi target serangan bom berlokasi di Peshawar. Pejabat senior polisi, Wagar Azim, mengatakan kepada AFP bahwa sebuah bom yang dibawa ke dalam masjid Speen Jammat, yang juga berfungsi sebagai madrasah untuk anak-anak setempat, meledak di tengah studi Al-Qur'an. (Baca: Dewan Cendekiawan Senior Saudi: Menghina Nabi Muhammad Hanya Melayani Ekstremis )
Juru bicara Lady Reading Hospital, Mohammad Asim, mengatakan kepada media bahwa serangan bom itu merenggut sedikitnya tujuh nyawa, sementara lebih dari 70 orang dirawat di rumah sakit.
Polisi telah menutup area tersebut dan operasi penyelamatan sedang dilakukan. Lebih dari 60 orang telah ambil bagian dalam studi Al-Qur'an ketika ledakan bom terjadi.
Mohammad Ali Gandapur, pejabat senior polisi lainnya, mengonfirmasi serangan bom tersebut. Menurutnya, dua guru termasuk di antara yang terluka. (Baca: Imbas Macron Hina Islam: Website Prancis Diretas, Produknya Diboikot di Mana-mana )
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab langsung atas serangan bom tersebut.
Ledakan bom ini terjadi setelah Pakistan relatif tenang selama beberapa bulan terakhir.
Peshawar pernah menjadi pusat kekerasan militan di Pakistan, di mana ekstremis menargetkan pasukan keamanan dan ruang publik di kota dekat perbatasan barat laut dengan Afghanistan.
Madrasah yang jadi target serangan bom berlokasi di Peshawar. Pejabat senior polisi, Wagar Azim, mengatakan kepada AFP bahwa sebuah bom yang dibawa ke dalam masjid Speen Jammat, yang juga berfungsi sebagai madrasah untuk anak-anak setempat, meledak di tengah studi Al-Qur'an. (Baca: Dewan Cendekiawan Senior Saudi: Menghina Nabi Muhammad Hanya Melayani Ekstremis )
Juru bicara Lady Reading Hospital, Mohammad Asim, mengatakan kepada media bahwa serangan bom itu merenggut sedikitnya tujuh nyawa, sementara lebih dari 70 orang dirawat di rumah sakit.
Polisi telah menutup area tersebut dan operasi penyelamatan sedang dilakukan. Lebih dari 60 orang telah ambil bagian dalam studi Al-Qur'an ketika ledakan bom terjadi.
Mohammad Ali Gandapur, pejabat senior polisi lainnya, mengonfirmasi serangan bom tersebut. Menurutnya, dua guru termasuk di antara yang terluka. (Baca: Imbas Macron Hina Islam: Website Prancis Diretas, Produknya Diboikot di Mana-mana )
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab langsung atas serangan bom tersebut.
Ledakan bom ini terjadi setelah Pakistan relatif tenang selama beberapa bulan terakhir.
Peshawar pernah menjadi pusat kekerasan militan di Pakistan, di mana ekstremis menargetkan pasukan keamanan dan ruang publik di kota dekat perbatasan barat laut dengan Afghanistan.
(min)
tulis komentar anda