Korsel Gelar Latihan Militer, Korut Naik Pitam
Jum'at, 08 Mei 2020 - 08:40 WIB
SEOUL - Korea Utara (Korut) mengecam latihan militer yang dilakukan oleh Korea Selatan (Korsel) baru-baru ini. Perwakilan militer Korut mengatakan latihan militer Korsel baru-baru ini adalah provokasi berat yang menuntut reaksi.
"Tindakan gegabah dari penghasut perang militer di sisi selatan adalah puncak dari konfrontasi militer yang akan membuat lidah mereka terikat bahkan oleh tuan mereka," tulis kantor berita KCNA mengutip pernyataan perwakilan Korut yang dinukil Straits Times, Jumat (8/5/2020).
Korut merujuk pada latihan militer oleh Komando Tempur Udara Korsel (ROKAF) pada hari Rabu lalu. Pyongyang lantas mengatakan latihan tersebut melanggar perjanjian antar-Korea yang bertujuan mengurangi ketegangan militer.
"Semuanya sekarang akan kembali ke titik awal sebelum pertemuan puncak utara-selatan pada 2018," kata pernyataan itu.
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Korsel mengatakan pasukan Korut melepaskan sejumlah tembakan ke arah pos penjagaan Korsel di Zona Demiliterisasi (DMZ), yang memisahkan kedua negara.
Pasukan Korsel kemudian merespons dengan menembakkan tembakan peringatan. Tidak ada korban dalam insiden tersebut. (Baca: Baku Tembak Terjadi di Perbatasan Korut-Korsel )
Terkait hal tersebut, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan, tembakan yang ditembakkan oleh Korut kemungkinan "tidak disengaja".
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
"Tindakan gegabah dari penghasut perang militer di sisi selatan adalah puncak dari konfrontasi militer yang akan membuat lidah mereka terikat bahkan oleh tuan mereka," tulis kantor berita KCNA mengutip pernyataan perwakilan Korut yang dinukil Straits Times, Jumat (8/5/2020).
Korut merujuk pada latihan militer oleh Komando Tempur Udara Korsel (ROKAF) pada hari Rabu lalu. Pyongyang lantas mengatakan latihan tersebut melanggar perjanjian antar-Korea yang bertujuan mengurangi ketegangan militer.
"Semuanya sekarang akan kembali ke titik awal sebelum pertemuan puncak utara-selatan pada 2018," kata pernyataan itu.
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Korsel mengatakan pasukan Korut melepaskan sejumlah tembakan ke arah pos penjagaan Korsel di Zona Demiliterisasi (DMZ), yang memisahkan kedua negara.
Pasukan Korsel kemudian merespons dengan menembakkan tembakan peringatan. Tidak ada korban dalam insiden tersebut. (Baca: Baku Tembak Terjadi di Perbatasan Korut-Korsel )
Terkait hal tersebut, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan, tembakan yang ditembakkan oleh Korut kemungkinan "tidak disengaja".
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(ber)
tulis komentar anda