Trump Klaim Rusia Danai Biden, Putin: No Comment
Senin, 26 Oktober 2020 - 09:01 WIB
MOSKOW - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim Rusia mendanai calon presiden Partai Demokrat Joe Biden dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika 2020. Presiden Rusia Vladimir Putin menolak mengomentari klaim tersebut.
"No comment", kata Putin seperti ditayangkan stasiun televisi Rossiya 1, yang dikutip Sputniknews, Senin (26/10/2020). (Baca: Trump Beri Suara di Florida, Gabung 53 Juta Pemilih AS )
Trump yang merupakan calon presiden petahana dari Partai Republik bersaing dengan Biden dalam pilpres Amerika 3 November mendatang.
Selama debat terakhir menjelang pemungutan suara 3 November, Trump mengklaim bahwa Biden telah menerima USD3,5 juta dari Rusia melalui Putin. Namun, Biden membantah dan menegaskana bahwa dirinya tidak menerima "satu sen" pun dari sumber asing dan juga menyatakan keyakinan bahwa Rusia tidak ingin dia menang.
Trump juga mengatakan selama debat bahwa putra Joe Biden, Hunter Biden, diduga memiliki hubungan bisnis dengan Elena Baturina, istri mantan Wali Kota Moskow Yuri Luzhkov. (Baca: Enam Kesimpulan dari Bebat Capres AS Ronde Terakhir )
"Diketahui bahwa Elena Baturina sedang berbisnis atau mungkin—saya bahkan tidak tahu tentang itu—masih berbisnis. Mungkin, dia memiliki banyak kontak bisnis, hubungan bisnis dengan mitra asingnya. Apakah ada orang Amerika dalam daftar ini? Saya hanya tidak tahu apa-apa tentang itu," kata Putin ketika diminta mengomentari tuduhan tersebut.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada hari Jumat ikut mengomentari debat terakhir capres Amerika. Menurutnya, para capres dalam pemilihan presiden AS bersaing untuk siapa yang lebih tidak menyukai Rusia. Kremlin telah berulang kali membantah adanya upaya untuk mencampuri urusan dalam negeri AS.
Ini bukan pertama kalinya politisi AS dan media mendorong apa yang disebut narasi "campur tangan Rusia", di mana FBI dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA) AS baru-baru ini mengklaim bahwa sekelompok peretas yang didanai oleh Moskow telah menyusup ke server pemerintah. (Baca juga: Debat Capres AS, Biden Sebut Pengacara Trump Pion Rusia )
Media Amerika juga mengklaim bahwa skandal seputar email Hunter Biden yang bocor juga merupakan operasi intelijen Rusia, namun FBI menyatakan bahwa kasus tersebut tidak ada hubungannya dengan Moskow.
Selama beberapa tahun terakhir, Kremlin telah berulang kali membantah tuduhan di media AS tentang campur tangan dalam pemilu Amerika, dan menekankan bahwa Washington tidak memiliki bukti dan hanya bagian dari perjuangan politik internal di Amerika Serikat.
Lihat Juga: Israel Lebih Suka Trump atau Kamala Harris jadi Presiden AS ? Simak Penjelasan dan Alasannya
"No comment", kata Putin seperti ditayangkan stasiun televisi Rossiya 1, yang dikutip Sputniknews, Senin (26/10/2020). (Baca: Trump Beri Suara di Florida, Gabung 53 Juta Pemilih AS )
Trump yang merupakan calon presiden petahana dari Partai Republik bersaing dengan Biden dalam pilpres Amerika 3 November mendatang.
Selama debat terakhir menjelang pemungutan suara 3 November, Trump mengklaim bahwa Biden telah menerima USD3,5 juta dari Rusia melalui Putin. Namun, Biden membantah dan menegaskana bahwa dirinya tidak menerima "satu sen" pun dari sumber asing dan juga menyatakan keyakinan bahwa Rusia tidak ingin dia menang.
Trump juga mengatakan selama debat bahwa putra Joe Biden, Hunter Biden, diduga memiliki hubungan bisnis dengan Elena Baturina, istri mantan Wali Kota Moskow Yuri Luzhkov. (Baca: Enam Kesimpulan dari Bebat Capres AS Ronde Terakhir )
"Diketahui bahwa Elena Baturina sedang berbisnis atau mungkin—saya bahkan tidak tahu tentang itu—masih berbisnis. Mungkin, dia memiliki banyak kontak bisnis, hubungan bisnis dengan mitra asingnya. Apakah ada orang Amerika dalam daftar ini? Saya hanya tidak tahu apa-apa tentang itu," kata Putin ketika diminta mengomentari tuduhan tersebut.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada hari Jumat ikut mengomentari debat terakhir capres Amerika. Menurutnya, para capres dalam pemilihan presiden AS bersaing untuk siapa yang lebih tidak menyukai Rusia. Kremlin telah berulang kali membantah adanya upaya untuk mencampuri urusan dalam negeri AS.
Ini bukan pertama kalinya politisi AS dan media mendorong apa yang disebut narasi "campur tangan Rusia", di mana FBI dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA) AS baru-baru ini mengklaim bahwa sekelompok peretas yang didanai oleh Moskow telah menyusup ke server pemerintah. (Baca juga: Debat Capres AS, Biden Sebut Pengacara Trump Pion Rusia )
Media Amerika juga mengklaim bahwa skandal seputar email Hunter Biden yang bocor juga merupakan operasi intelijen Rusia, namun FBI menyatakan bahwa kasus tersebut tidak ada hubungannya dengan Moskow.
Selama beberapa tahun terakhir, Kremlin telah berulang kali membantah tuduhan di media AS tentang campur tangan dalam pemilu Amerika, dan menekankan bahwa Washington tidak memiliki bukti dan hanya bagian dari perjuangan politik internal di Amerika Serikat.
Lihat Juga: Israel Lebih Suka Trump atau Kamala Harris jadi Presiden AS ? Simak Penjelasan dan Alasannya
(min)
tulis komentar anda