Enam Kesimpulan dari Debat Capres AS Ronde Terakhir

Jum'at, 23 Oktober 2020 - 13:53 WIB
Penolakan Trump untuk mengutuk kelompok supremasi kulit putih dalam debat pertama mungkin merupakan kesalahan terbesarnya sendiri.

Dia menghindari jebakan itu pada hari Kamis selama perdebatan mengenai hubungan ras, di mana dia memuji-muji undang-undang reformasi peradilan pidana, yang secara efektif membatalkan beberapa aspek dari undang-undang yang melarang kejahatan yang disponsori oleh Biden pada tahun 1990-an yang mengakibatkan hukuman penjara yang lama untuk jutaan orang kulit hitam.

Namun pernyataan Trump juga menonjolkan hiperbola khasnya.

"Dengan pengecualian Abraham Lincoln, kemungkinan pengecualian tidak ada yang melakukan apa yang telah saya lakukan untuk orang kulit hitam Amerika," ujarnya.

Ia juga mengatakan dirinya memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai presiden karena dia tidak suka kinerja presiden kulit hitam pertama di negara itu.

“Saya mencalonkan diri karena Barack Obama. Dia melakukan pekerjaan yang buruk. Jika saya pikir dia melakukan pekerjaan dengan baik, saya tidak akan pernah mencalonkan diri," ucapnya.

Biden pun menanggapi dengan mengejek: “Abraham Lincoln di sini adalah salah satu presiden paling rasis yang pernah kami miliki dalam sejarah modern. Dia menuangkan bahan bakar ke setiap tembakan rasis."(Baca juga: Pemilihan Presiden AS: Biden Andalkan Obama, Trump Fokus Ekonomi )

BERBICARA KE KAMERA

Biden mencoba beberapa kali untuk melepaskan diri dari huru-hara dan menyapa para pemilih secara langsung.

Setelah lama bertukar pikiran tentang keuangan pribadi kedua kandidat, Biden beralih ke kamera dan berkata: "Ini bukan tentang keluarganya dan keluargaku. Ini tentang keluargamu. Dan keluargamu terluka parah," katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More