Iran: Kami Tidak akan Kalap Membeli Senjata
Rabu, 21 Oktober 2020 - 15:41 WIB
TEHERAN - Menteri Luar Negeri Iran , Mohammad Javad Zarif menuturkan, Iran tidak akan terlibat dalam perlombaan senjata di Timur Tengah. Dia juga mengatakan, Teheran tidak akan memulai akuisisi senjata tanpa batas meskipun embargo senjata PBB telah berakhir.
"Iran tidak berniat untuk terlibat dalam perlombaan senjata di kawasan itu dan memulai pembelian besar-besaran, meskipun embargo Dewan Keamanan (DK) PBB telah berakhir," kata Zarif, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (21/9/2020).
Embargo senjata PBB terhadap Iran berakhir pada Minggu sesuai dengan perjanjian nuklir 2015 yang berusaha mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir dengan imbalan keringanan sanksi. ( Lihat grafis: Iran Siap Jual-Beli Senjata Seusai Masa Embargo Berakhir )
Amerika Serikat (AS) sempat mengusulkan perpanjangan embargo senjata di DK PBB pada 14 Agustus 2020, tetapi proposisi itu ditolak oleh mayoritas negara anggota. Zarif menyampaikan apresiasinya kepada negara anggota DK PBB yang menolak upaya AS untuk menginisiasi pengembalian sanksi internasional terhadap Iran.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Iran, Mohammad Amir Khatami mengatakan, dengan pencabutan embargo senjata, Teheran berencana untuk menjual lebih banyak produk militer daripada membelinya. ( Baca juga: Embargo Dicabut, Iran Mengaku Lebih Tertarik Jual Dibanding Beli Senjata )
"Sejak tahun lalu, banyak negara yang menghubungi kami, dan kami juga telah melakukan serangkaian negosiasi dengan sejumlah negara. Tentu kami akan menjual lebih banyak dari yang kami beli," ucap Khatami.
Dia juga mencatat prestasi Iran di bidang militer, meskipun negara itu sedang dalam sanksi. Menurutnya, musuh-musuh Teheran mengakui bahwa Iran adalah "kekuatan rudal" yang menarik perhatian ke dirinya sendiri dan juga salah satu negara yang memimpin dalam pembuatan drone.
"Iran tidak berniat untuk terlibat dalam perlombaan senjata di kawasan itu dan memulai pembelian besar-besaran, meskipun embargo Dewan Keamanan (DK) PBB telah berakhir," kata Zarif, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (21/9/2020).
Embargo senjata PBB terhadap Iran berakhir pada Minggu sesuai dengan perjanjian nuklir 2015 yang berusaha mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir dengan imbalan keringanan sanksi. ( Lihat grafis: Iran Siap Jual-Beli Senjata Seusai Masa Embargo Berakhir )
Amerika Serikat (AS) sempat mengusulkan perpanjangan embargo senjata di DK PBB pada 14 Agustus 2020, tetapi proposisi itu ditolak oleh mayoritas negara anggota. Zarif menyampaikan apresiasinya kepada negara anggota DK PBB yang menolak upaya AS untuk menginisiasi pengembalian sanksi internasional terhadap Iran.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Iran, Mohammad Amir Khatami mengatakan, dengan pencabutan embargo senjata, Teheran berencana untuk menjual lebih banyak produk militer daripada membelinya. ( Baca juga: Embargo Dicabut, Iran Mengaku Lebih Tertarik Jual Dibanding Beli Senjata )
"Sejak tahun lalu, banyak negara yang menghubungi kami, dan kami juga telah melakukan serangkaian negosiasi dengan sejumlah negara. Tentu kami akan menjual lebih banyak dari yang kami beli," ucap Khatami.
Dia juga mencatat prestasi Iran di bidang militer, meskipun negara itu sedang dalam sanksi. Menurutnya, musuh-musuh Teheran mengakui bahwa Iran adalah "kekuatan rudal" yang menarik perhatian ke dirinya sendiri dan juga salah satu negara yang memimpin dalam pembuatan drone.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda