India Kembalikan Tentara China yang Melintasi Perbatasan Himalaya
Rabu, 21 Oktober 2020 - 11:20 WIB
BEIJING - Seorang tentara China yang melintasi perbatasan de facto yang diperebutkan dengan India di Himalaya telah diserahkan kembali oleh pihak New Delhi. Begitu laporan oleh surat kabar resmi militer China, PLA Daily.
"Tentara itu diserahkan pada Rabu (21/10/2020) pagi," menurut surat kabar China itu yang dilansir Channel News Asia. (Baca juga: India akan Bebaskan Tentara China yang Ditahan di Perbatasan )
India dan China masing-masing telah menempatkan puluhan ribu tentara yang didukung oleh artileri, tank, dan jet tempur diwilayah perbatasan. Kedua negara itu juga bersiap untuk musim dingin yang brutal di utara di wilayah gurun yang dingin, di mana suhu dapat turun hingga minus 50 derajat Celcius.
Dua negara nuklir yang bertetangga itu saling menuduh telah menyeberang ke wilayah musuh dan melepaskan tembakan untuk pertama kalinya dalam 45 tahun.
Hubungan antara kedua negara seringkali tegang, sebagian karena perbatasan mereka yang tidak dibatasi. Mereka bertempur dalam perang perbatasan pada tahun 1962 yang meluap ke Ladakh dan berakhir dengan gencatan senjata yang tidak mudah. (Baca juga: Bersitegang dengan China, India Uji Tembak Rudal Jelajah Supersonik )
Sejak itu, pasukan menjaga perbatasan yang tidak ditentukan dan sesekali terjadi keributan. Mereka sepakat untuk tidak saling menyerang dengan senjata api.
India secara sepihak mendeklarasikan Ladakh sebagai wilayah federal dan memisahkannya dari Kashmir yang diperintah India pada Agustus 2019, mengakhiri status semi-otonom wilayah yang disengketakan itu.
China adalah salah satu negara pertama yang mengutuk keras langkah tersebut, mengangkatnya di forum internasional termasuk Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. (Lihat video: Makam Palsu untuk Cegah Warga Buang Sampah Sembarangan )
Lihat Juga: 3 Senjata China yang Lebih Canggih Daripada Senjata Amerika Serikat, Ada Laser hingga Drone
"Tentara itu diserahkan pada Rabu (21/10/2020) pagi," menurut surat kabar China itu yang dilansir Channel News Asia. (Baca juga: India akan Bebaskan Tentara China yang Ditahan di Perbatasan )
India dan China masing-masing telah menempatkan puluhan ribu tentara yang didukung oleh artileri, tank, dan jet tempur diwilayah perbatasan. Kedua negara itu juga bersiap untuk musim dingin yang brutal di utara di wilayah gurun yang dingin, di mana suhu dapat turun hingga minus 50 derajat Celcius.
Dua negara nuklir yang bertetangga itu saling menuduh telah menyeberang ke wilayah musuh dan melepaskan tembakan untuk pertama kalinya dalam 45 tahun.
Hubungan antara kedua negara seringkali tegang, sebagian karena perbatasan mereka yang tidak dibatasi. Mereka bertempur dalam perang perbatasan pada tahun 1962 yang meluap ke Ladakh dan berakhir dengan gencatan senjata yang tidak mudah. (Baca juga: Bersitegang dengan China, India Uji Tembak Rudal Jelajah Supersonik )
Sejak itu, pasukan menjaga perbatasan yang tidak ditentukan dan sesekali terjadi keributan. Mereka sepakat untuk tidak saling menyerang dengan senjata api.
India secara sepihak mendeklarasikan Ladakh sebagai wilayah federal dan memisahkannya dari Kashmir yang diperintah India pada Agustus 2019, mengakhiri status semi-otonom wilayah yang disengketakan itu.
China adalah salah satu negara pertama yang mengutuk keras langkah tersebut, mengangkatnya di forum internasional termasuk Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. (Lihat video: Makam Palsu untuk Cegah Warga Buang Sampah Sembarangan )
Lihat Juga: 3 Senjata China yang Lebih Canggih Daripada Senjata Amerika Serikat, Ada Laser hingga Drone
(ber)
tulis komentar anda