Para Pemimpin Agama Azerbaijan Kutuk Serangan Armenia
Sabtu, 17 Oktober 2020 - 05:30 WIB
Mobili mencatat bahwa Armenia mencoba membingkai konflik tersebut sebagai perang agama, tetapi dunia tahu bahwa itu adalah perang tanah air Azerbaijan.
Pertempuran Azerbaijan dengan Armenia di Nagorno-Karabakh meletus pada 27 September lalu dan telah menewaskan ratusan orang. Ini menandai eskalasi terbesar dari konflik selama puluhan tahun di wilayah yang terletak di Azerbaijan tetapi telah di bawah kendali pasukan etnis Armenia yang didukung oleh Armenia.
Kekerasan - yang melibatkan artileri berat, roket, dan pesawat tak berawak - terus mengamuk meskipun Rusia berupaya untuk menengahi gencatan senjata. (Baca juga: Armenia dan Azerbaijan Sepakat Gencatan Senjata di Nagorno-Karabakh )
Rusia, yang memiliki pakta keamanan dengan Armenia tetapi juga telah memupuk hubungan hangat dengan Azerbaijan, menjadi tuan rumah bagi diplomat top dari Armenia dan Azerbaijan selama lebih dari 10 jam pembicaraan yang berakhir dengan kesepakatan gencatan senjata pada Sabtu. Tapi perjanjian itu segera rusak, dengan kedua belah pihak saling menyalahkan karena melanggarnya. (Baca juga: Gencatan Senjata Azerbaijan dan Armenia Hanya Seumur Jagung )
Pertempuran Azerbaijan dengan Armenia di Nagorno-Karabakh meletus pada 27 September lalu dan telah menewaskan ratusan orang. Ini menandai eskalasi terbesar dari konflik selama puluhan tahun di wilayah yang terletak di Azerbaijan tetapi telah di bawah kendali pasukan etnis Armenia yang didukung oleh Armenia.
Kekerasan - yang melibatkan artileri berat, roket, dan pesawat tak berawak - terus mengamuk meskipun Rusia berupaya untuk menengahi gencatan senjata. (Baca juga: Armenia dan Azerbaijan Sepakat Gencatan Senjata di Nagorno-Karabakh )
Rusia, yang memiliki pakta keamanan dengan Armenia tetapi juga telah memupuk hubungan hangat dengan Azerbaijan, menjadi tuan rumah bagi diplomat top dari Armenia dan Azerbaijan selama lebih dari 10 jam pembicaraan yang berakhir dengan kesepakatan gencatan senjata pada Sabtu. Tapi perjanjian itu segera rusak, dengan kedua belah pihak saling menyalahkan karena melanggarnya. (Baca juga: Gencatan Senjata Azerbaijan dan Armenia Hanya Seumur Jagung )
(ber)
tulis komentar anda