Cairkan Hubungan, FBI Buka Kantor di Markas Pusat Kepolisian Kamboja

Selasa, 13 Oktober 2020 - 16:01 WIB
Personil polisi berdiri di depan gedung Mahkamah Agung di Phnom Penh, Kamboja, 2017. Foto/REUTERS
PHNOM PENH - Biro Investigasi Federal (FBI) akan membangun kantor di markas pusat kepolisian nasional Kamboja untuk membantu melacak para kriminal asal Amerika Serikat (AS).

Langkah ini dilakukan saat AS berupaya memperbaiki hubungan dengan Kamboja yang merupakan aliansi dekat China.

"Kantor itu akan mendukung kepolisian Kamboja dalam upaya menangkap para buronan AS dan memerangi terorisme," papar juru bicara Kepolisian Kamboja Chhay Kim Khoeun.

Dia menambahkan, "Sebelumnya, kami bekerja sama per kasus dan sekarang kami memiliki kantor untuk bekerja sama dengan tujuan kerja yang lebih cepat."



Chhay Kim Khoeun menyatakan dia tidak tahu kapan kantor itu akan didirikan. Kedutaan Besar AS di Phnom Penh menolak berkomentar tentang kantor FBI itu tapi menyatakan dua lembaga telah membangun hubungan.

"Gugus tugas Kepolisian Nasional Kamboja dan FBI didirikan untuk memerangi kejahatan terhadap anak, pencucian uang, dan kejahatan keuangan yang sekarang beroperasi. Kerja sama penegakan hukum kami membuat kedua negara lebih aman," papar pernyataan Kedubes AS.

Menurut Kedubes AS, kesepakatan dibuat tahun lalu untuk membentuk gugus tugas yang juga akan mengatasi kejahatan terorganisir, pencucian uang dan menemukan para buronan internasional. (Baca Juga: Kamboja Tolak Anggapan 'Negara Satelit China' meski Banyak Dibantu Beijing)

Hubungan dengan AS telah membeku dalam beberapa tahun terakhir, karena pemerintah Kamboja marah dengan Washington yang sering mengkritik pembubaran partai oposisi dan penahanan lawan-lawan politik dan para aktivis di negara itu. (Lihat Video: Gubernur Jatim Hadiri Upacara HUT Jatim ke-75)

Pekan lalu, Pentagon menyatakan kekhawatiran tentang tindakan otoritas Kamboja yang merobohkan kantor pusat taktis angkatan laut Kamboja yang didanai AS. (Lihat Infografis: Truk Monster Pembawa Rudal Raksasa Milik Korea Utara)

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen berdalih kantor itu diruntuhkan untuk direnovasi.

Kamboja juga berulang kali menyangkal laporan memiliki kesepakatan rahasia dengan China yang menjadi aliansi ekonomi dan diplomatik terdekatnya, untuk menempatkan pasukan di pangkalan itu.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More