Tantang Perdana Menteri, Anwar Ibrahim Bertemu Raja Malaysia
Selasa, 13 Oktober 2020 - 14:01 WIB
KUALA LUMPUR - Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim akan membuat pengumuman penting pada Selasa (13/10) setelah bertemu raja untuk membuktikan dia memiliki dukungan parlemen yang cukup untuk menggulingkan Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin.
" Anwar akan segera menggelar konferensi pers terkait pengumuman penting bersama Yang Mulia," ungkap direktur komunikasi partai yang dipimpin Anwar, Fahmi Fadzil.
Anwar menambah pukulan baru bagi drama politik Malaysia pada bulan lalu saat dia mendeklarasikan memiliki suara mayoritas yang cukup untuk membentuk pemerintahan baru.
Pertarungan kekuasaan terjadi saat Malaysia menghadapi pandemi virus corona yang tak berujung.
"Anwar masuk istana pada pukul sekitar 10.30 pagi dan keluar sekitar sejam kemudian," ungkap laporan kantor berita Bernama.
Jika Anwar berhasil merebut kursi PM, maka itu akan menjadi puncak dari 22 tahun pertarungan panjangnya, termasuk hampir 10 tahun di penjara atas berbagai dakwaan yang dia sangkal.
Itu juga berarti Malaysia akan memiliki perdana menteri ketiga tahun ini. (Baca Juga: Polisi akan Periksa Anwar Ibrahim untuk Konfirmasi Klaim Dukungan Jadi PM)
Namun skeptisme terhadap tantangan Anwar itu tetap ada karena belum ada partai besar yang secara terbuka mendukungnya. Satu partai, yang menjadi anggota koalisi berkuasa telah menyatakan beberapa anggota partainya mendukung Anwar. (Lihat Video: Gubernur Jatim Hadiri Upacara HUT Jatim ke-75)
"Jika pertemuan itu gagal menjadi hasil yang nyata, kredibilitasnya akan terpengaruh dan ini mungkin mendorong blok oposisi mencari kandidat PM lainnya," ujar Shazwan Mustafa Kamal, pengamat politik dari lembaga konsultan Vriens & Partners. (Lihat Infografis: Truk Monster Pembawa Rudal Raksasa Milik Korea Utara)
Muhyiddin yang telah memimpin pemerintahan selama tujuh bulan dengan mayoritas tipis di parlemen itu awalnya meremehkan klaim Anwar.
Muhyiddin lantas menantang Anwar untuk membuktikan bahwa dia memiliki dukungan mayoritas melalui proses yang konstitusional.
Para pemimpin koalisi Perikatan Nasional yang dipimpin Muhyiddin mengeluarkan pernyataan deklarasi mendukung penuh Muhyiddin.
Raja Malaysia Sultan Abdullah dapat menunjuk PM yang dianggapnya dapat mengendalikan mayoritas, jadi Anwar harus meyakinkan raja bahwa dia memiliki dukungan mayoritas di parlemen.
Raja juga dapat membubarkan parlemen dan memicu pemilu atas saran perdana menteri. Belum pasti apa hasil yang akan diumumkan hari ini oleh Anwar.
" Anwar akan segera menggelar konferensi pers terkait pengumuman penting bersama Yang Mulia," ungkap direktur komunikasi partai yang dipimpin Anwar, Fahmi Fadzil.
Anwar menambah pukulan baru bagi drama politik Malaysia pada bulan lalu saat dia mendeklarasikan memiliki suara mayoritas yang cukup untuk membentuk pemerintahan baru.
Pertarungan kekuasaan terjadi saat Malaysia menghadapi pandemi virus corona yang tak berujung.
"Anwar masuk istana pada pukul sekitar 10.30 pagi dan keluar sekitar sejam kemudian," ungkap laporan kantor berita Bernama.
Jika Anwar berhasil merebut kursi PM, maka itu akan menjadi puncak dari 22 tahun pertarungan panjangnya, termasuk hampir 10 tahun di penjara atas berbagai dakwaan yang dia sangkal.
Itu juga berarti Malaysia akan memiliki perdana menteri ketiga tahun ini. (Baca Juga: Polisi akan Periksa Anwar Ibrahim untuk Konfirmasi Klaim Dukungan Jadi PM)
Namun skeptisme terhadap tantangan Anwar itu tetap ada karena belum ada partai besar yang secara terbuka mendukungnya. Satu partai, yang menjadi anggota koalisi berkuasa telah menyatakan beberapa anggota partainya mendukung Anwar. (Lihat Video: Gubernur Jatim Hadiri Upacara HUT Jatim ke-75)
"Jika pertemuan itu gagal menjadi hasil yang nyata, kredibilitasnya akan terpengaruh dan ini mungkin mendorong blok oposisi mencari kandidat PM lainnya," ujar Shazwan Mustafa Kamal, pengamat politik dari lembaga konsultan Vriens & Partners. (Lihat Infografis: Truk Monster Pembawa Rudal Raksasa Milik Korea Utara)
Muhyiddin yang telah memimpin pemerintahan selama tujuh bulan dengan mayoritas tipis di parlemen itu awalnya meremehkan klaim Anwar.
Muhyiddin lantas menantang Anwar untuk membuktikan bahwa dia memiliki dukungan mayoritas melalui proses yang konstitusional.
Para pemimpin koalisi Perikatan Nasional yang dipimpin Muhyiddin mengeluarkan pernyataan deklarasi mendukung penuh Muhyiddin.
Raja Malaysia Sultan Abdullah dapat menunjuk PM yang dianggapnya dapat mengendalikan mayoritas, jadi Anwar harus meyakinkan raja bahwa dia memiliki dukungan mayoritas di parlemen.
Raja juga dapat membubarkan parlemen dan memicu pemilu atas saran perdana menteri. Belum pasti apa hasil yang akan diumumkan hari ini oleh Anwar.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda