Masker dan Rudal Balistik, Korut Bakal Gelar Parade Militer di Tengah Pandemi
Jum'at, 09 Oktober 2020 - 14:36 WIB
SEOUL - Media Korea Utara (Korut) melaporkan jika warga negara yang tertutup itu telah berkumpul di Ibu Kota Pyongyang di tengah pandemi Corona . Mengenakan masker mereka berniat untuk menyaksikan parade militer besar-besaran pada akhir pekan nanti, kemungkinan akan menampilkan rudal balistik terbaru negara itu.
Libur akhir pekan ini menandai ulang tahun ke-75 berdirinya Partai Pekerja Korea yang berkuasa, dan sejumlah acara telah dipersiapkan termasuk pameran seni dan industri, pertunjukan cahaya, kunjungan ke monumen dan upacara untuk menandai selesainya proyek konstruksi.
Kantor media pemerintah menunjukkan foto kerumunan besar delegasi dan pengunjung lainnya yang mengenakan masker saat mereka tiba untuk acara liburan.
Parade militer dan sejumlah acara ini dihelat di tengah pandemi virus Corona yang melanda dunia. Korut sendiri belum melaporkan kasus virus Corona yang dikonfirmasi, tetapi pemerintah telah memberlakukan kontrol perbatasan yang ketat dan tindakan karantina. Para analis mengatakan wabah dapat menghancurkan negara yang terisolasi secara ekonomi dan politik itu.(Baca juga: Cegah Covid-19, Korut Perintahkan Tembak-Bunuh Orang yang Masuk dari China )
"Peristiwa seperti itu sangat berisiko karena jika hanya sedikit orang yang positif Covid-19 di tengah kerumunan, mereka dapat menciptakan peristiwa seperti penyebar super (super spreader) yang mematikan," ujar Harry Kazianis, direktur senior Minat Kajian Korea di Pusat Nasional Washington.
Sementara para analis ketakutan jika perayaan ini berubah menjadi super spreader virus Corona, pejabat di Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Korut dapat menggunakan parade ini untuk memamerkan rudal balistik antarbenua (ICBM) baru.(Baca juga: Korut Pindahkan Rudal Balistik Antarbenua, Lebih Besar dari yang Ditembakkan 2017 )
"Ada kemungkinan Korut akan mengungkap senjata strategis baru, seperti rudal balistik antarbenua baru atau rudal balistik yang diluncurkan kapal selam, untuk menarik perhatian di saat pencapaian ekonominya yang lamban," kata Kementerian Unifikasi Korsel, yang menangani hubungan dengan Utara, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (9/10/2020).
Menteri Unifikasi Korsel, Lee In-young, mengatakan kepada anggota parlemen bahwa menampilkan rudal baru bisa menjadi demonstrasi kekuatan intensitas rendah menjelang pemilihan presiden AS yang akan kurang provokatif daripada peluncuran atau uji coba nuklir.
Pemimpin Korut Kim Jong-un belum menampilkan ICBM pada parade sejak dia pertama kali bertemu dengan Presiden AS Donald Trump pada 2018. Namun pembicaraan mereka terhenti dan Pyongyang telah mengisyaratkan meningkatnya ketidaksabaran dengan sikap Washington.
"Menampilkan ICBM baru akan menandakan bahwa Korea Utara bergerak dari strategi ini dan mungkin menunjukkan bahwa Korea Utara akan melanjutkan pengujian rudal jarak jauh," ujar Jeffrey Lewis, seorang peneliti rudal di James Martin Center for Nonproliferation Studies.(Baca juga: Dihantam Covid-19 dan Sanksi, Korut Tidak Punya Senjata Baru Buat Dipamerkan )
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Libur akhir pekan ini menandai ulang tahun ke-75 berdirinya Partai Pekerja Korea yang berkuasa, dan sejumlah acara telah dipersiapkan termasuk pameran seni dan industri, pertunjukan cahaya, kunjungan ke monumen dan upacara untuk menandai selesainya proyek konstruksi.
Kantor media pemerintah menunjukkan foto kerumunan besar delegasi dan pengunjung lainnya yang mengenakan masker saat mereka tiba untuk acara liburan.
Parade militer dan sejumlah acara ini dihelat di tengah pandemi virus Corona yang melanda dunia. Korut sendiri belum melaporkan kasus virus Corona yang dikonfirmasi, tetapi pemerintah telah memberlakukan kontrol perbatasan yang ketat dan tindakan karantina. Para analis mengatakan wabah dapat menghancurkan negara yang terisolasi secara ekonomi dan politik itu.(Baca juga: Cegah Covid-19, Korut Perintahkan Tembak-Bunuh Orang yang Masuk dari China )
"Peristiwa seperti itu sangat berisiko karena jika hanya sedikit orang yang positif Covid-19 di tengah kerumunan, mereka dapat menciptakan peristiwa seperti penyebar super (super spreader) yang mematikan," ujar Harry Kazianis, direktur senior Minat Kajian Korea di Pusat Nasional Washington.
Sementara para analis ketakutan jika perayaan ini berubah menjadi super spreader virus Corona, pejabat di Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Korut dapat menggunakan parade ini untuk memamerkan rudal balistik antarbenua (ICBM) baru.(Baca juga: Korut Pindahkan Rudal Balistik Antarbenua, Lebih Besar dari yang Ditembakkan 2017 )
"Ada kemungkinan Korut akan mengungkap senjata strategis baru, seperti rudal balistik antarbenua baru atau rudal balistik yang diluncurkan kapal selam, untuk menarik perhatian di saat pencapaian ekonominya yang lamban," kata Kementerian Unifikasi Korsel, yang menangani hubungan dengan Utara, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (9/10/2020).
Menteri Unifikasi Korsel, Lee In-young, mengatakan kepada anggota parlemen bahwa menampilkan rudal baru bisa menjadi demonstrasi kekuatan intensitas rendah menjelang pemilihan presiden AS yang akan kurang provokatif daripada peluncuran atau uji coba nuklir.
Pemimpin Korut Kim Jong-un belum menampilkan ICBM pada parade sejak dia pertama kali bertemu dengan Presiden AS Donald Trump pada 2018. Namun pembicaraan mereka terhenti dan Pyongyang telah mengisyaratkan meningkatnya ketidaksabaran dengan sikap Washington.
"Menampilkan ICBM baru akan menandakan bahwa Korea Utara bergerak dari strategi ini dan mungkin menunjukkan bahwa Korea Utara akan melanjutkan pengujian rudal jarak jauh," ujar Jeffrey Lewis, seorang peneliti rudal di James Martin Center for Nonproliferation Studies.(Baca juga: Dihantam Covid-19 dan Sanksi, Korut Tidak Punya Senjata Baru Buat Dipamerkan )
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(ber)
tulis komentar anda