Korban Penembakan Polisi AS Jacob Blake Keluar dari Rumah Sakit
Kamis, 08 Oktober 2020 - 01:42 WIB
WASHINGTON - Jacob Blake telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit, lebih dari sebulan setelah ia ditembak tujuh kali dipunggung oleh polisi dari jarak dekat di Kenosha, Wisconsin, Amerika Serikat (AS) .
Pengacara Blake, Patrick Cafferty mengatakan, bahwa pria berusia 29 tahun itu telah dipindahkan ke pusat rehabilitasi cedera tulang belakang di Chicago.
"Saya tidak bisa memberikan penjelasan lebih lanjut," imbuhnya seperti dilansir dari CNN, Kamis (8/10/2020).
Cafferty menolak mengatakan kapan Blake meninggalkan rumah sakit atau berapa lama dia akan tinggal di rehabilitasi.
Pada 23 Agustus, Blake terluka parah setelah ditembak tujuh kali oleh polisi ketika dia mencoba memasuki mobilnya untuk bergabung dengan ketiga anaknya.(Baca juga: Polisi AS Tembak Pria Kulit Hitam 7 Kali, Kerusuhan Pecah di Kenosha )
Rekaman ponsel menunjukkan Blake terlibat keributan sebentar dengan dua petugas polisi sebelum melepaskan diri dan mencoba masuk ke kendaraannya, sebelum ditembak di belakang oleh seorang petugas polisi Kenosha, yang berkulit putih.
Setelah insiden itu, pihak keluarga awalnya mengatakan ia lumpuh dari pinggang ke bawah, dan tidak jelas apakah kondisinya permanen. Pengacara Ben Crump kemudian mengatakan akan membutuhkan "keajaiban" bagi Blake untuk bisa berjalan kembali.
Ayahnya mengatakan kepada wartawan bahwa salah satu hal pertama yang ditanyakan Blake setelah sadar di rumah sakit adalah mengapa dia ditembak berkali-kali.
Keluarga Blake mengatakan dia tidak menimbulkan ancaman bagi petugas, dan mereka menyatakan keraguan Blake akan mendapatkan keadilan dalam penembakannya. Para petugas yang terlibat penembakan itu sendiri diberi cuti administratif.
Asosiasi Polisi Profesional Kenosha menuduh Blake terlibat perkelahian dengan petugas, memukul kepala seorang petugas dan membawa pisau yang tidak mau dia jatuhkan.
Blake tampaknya telah memberi tahu petugas bahwa dia memiliki pisau, kata divisi investigasi kriminal Departemen Kehakiman Wisconsin. Penyelidik kemudian menemukan pisau dari saku samping pengemudi dari kendaraan Blake.(Baca juga: Penyidik Temukan Pisau di Lokasi Penembakan Jacob Blake )
Penembakan itu mengobarkan ketegangan rasial yang sudah genting di AS yang diperburuk oleh penembakan polisi terhadap Breonna Taylor, seorang wanita kulit hitam, dan George Floyd, seorang pria kulit hitam.
Protes nasional menuntut diakhirinya kebrutalan polisi dan rasisme sistemik mengikuti kematian Taylor dan Floyd, dipelopori oleh gerakan Black Lives Matter yang bangkit kembali.
Pengacara Blake, Patrick Cafferty mengatakan, bahwa pria berusia 29 tahun itu telah dipindahkan ke pusat rehabilitasi cedera tulang belakang di Chicago.
"Saya tidak bisa memberikan penjelasan lebih lanjut," imbuhnya seperti dilansir dari CNN, Kamis (8/10/2020).
Cafferty menolak mengatakan kapan Blake meninggalkan rumah sakit atau berapa lama dia akan tinggal di rehabilitasi.
Pada 23 Agustus, Blake terluka parah setelah ditembak tujuh kali oleh polisi ketika dia mencoba memasuki mobilnya untuk bergabung dengan ketiga anaknya.(Baca juga: Polisi AS Tembak Pria Kulit Hitam 7 Kali, Kerusuhan Pecah di Kenosha )
Rekaman ponsel menunjukkan Blake terlibat keributan sebentar dengan dua petugas polisi sebelum melepaskan diri dan mencoba masuk ke kendaraannya, sebelum ditembak di belakang oleh seorang petugas polisi Kenosha, yang berkulit putih.
Setelah insiden itu, pihak keluarga awalnya mengatakan ia lumpuh dari pinggang ke bawah, dan tidak jelas apakah kondisinya permanen. Pengacara Ben Crump kemudian mengatakan akan membutuhkan "keajaiban" bagi Blake untuk bisa berjalan kembali.
Ayahnya mengatakan kepada wartawan bahwa salah satu hal pertama yang ditanyakan Blake setelah sadar di rumah sakit adalah mengapa dia ditembak berkali-kali.
Keluarga Blake mengatakan dia tidak menimbulkan ancaman bagi petugas, dan mereka menyatakan keraguan Blake akan mendapatkan keadilan dalam penembakannya. Para petugas yang terlibat penembakan itu sendiri diberi cuti administratif.
Asosiasi Polisi Profesional Kenosha menuduh Blake terlibat perkelahian dengan petugas, memukul kepala seorang petugas dan membawa pisau yang tidak mau dia jatuhkan.
Blake tampaknya telah memberi tahu petugas bahwa dia memiliki pisau, kata divisi investigasi kriminal Departemen Kehakiman Wisconsin. Penyelidik kemudian menemukan pisau dari saku samping pengemudi dari kendaraan Blake.(Baca juga: Penyidik Temukan Pisau di Lokasi Penembakan Jacob Blake )
Penembakan itu mengobarkan ketegangan rasial yang sudah genting di AS yang diperburuk oleh penembakan polisi terhadap Breonna Taylor, seorang wanita kulit hitam, dan George Floyd, seorang pria kulit hitam.
Protes nasional menuntut diakhirinya kebrutalan polisi dan rasisme sistemik mengikuti kematian Taylor dan Floyd, dipelopori oleh gerakan Black Lives Matter yang bangkit kembali.
(ber)
tulis komentar anda