Rusia Sebut Tak Masalah Pasok Sistem Rudal S-400 ke Iran
Senin, 05 Oktober 2020 - 08:20 WIB
S-400 saat ini adalah sistem pertahanan udara mobile jalan paling canggih di gudang senjata Rusia, dan mampu menembak jatuh segala sesuatu mulai dari pesawat musuh, helikopter dan drone hingga rudal balistik dan jelajah pada jarak hingga 400 km. Selain Rusia, sistem ini dioperasikan oleh China, Belarusia, dan Turki. Sedangkan India masih menanti kiriman senjata tersebut.
Penilaian tahun 2019 oleh Badan Intelijen Pertahanan AS menunjukkan bahwa Iran mungkin tertarik untuk membeli S-400 Rusia, sistem pertahanan pantai K-300P Bastion, pesawat tempur Su-30 dan tank tempur utama T-90 setelah embargo berakhir.
Pada bulan September, Komandan Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Amir Ali Hajizadeh mengumumkan bahwa selain mengimpor senjata, pencabutan embargo akan memungkinkan Iran untuk mengekspor peralatan militernya ke luar negeri sepenuhnya sesuai dengan hukum internasional.
Selama dekade terakhir, industri pertahanan Iran telah mengambil langkah besar dalam pembuatan perangkat keras militer canggih, mulai dari rudal, tank, dan pesawat hingga kapal perang, sistem radar, dan bahkan satelit yang diproduksi di dalam negeri. Peralatan pertahanan udara baru Iran secara khusus membuktikan nilainya pada Juni 2019, ketika sistem rudal jarak menengah Khordad-3 menembak jatuh drone pengintai Global Hawk AS senilai USD220 juta di udara setelah secara ilegal memasuki wilayah udara Iran di atas Selat Hormuz.
Penilaian tahun 2019 oleh Badan Intelijen Pertahanan AS menunjukkan bahwa Iran mungkin tertarik untuk membeli S-400 Rusia, sistem pertahanan pantai K-300P Bastion, pesawat tempur Su-30 dan tank tempur utama T-90 setelah embargo berakhir.
Pada bulan September, Komandan Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Amir Ali Hajizadeh mengumumkan bahwa selain mengimpor senjata, pencabutan embargo akan memungkinkan Iran untuk mengekspor peralatan militernya ke luar negeri sepenuhnya sesuai dengan hukum internasional.
Selama dekade terakhir, industri pertahanan Iran telah mengambil langkah besar dalam pembuatan perangkat keras militer canggih, mulai dari rudal, tank, dan pesawat hingga kapal perang, sistem radar, dan bahkan satelit yang diproduksi di dalam negeri. Peralatan pertahanan udara baru Iran secara khusus membuktikan nilainya pada Juni 2019, ketika sistem rudal jarak menengah Khordad-3 menembak jatuh drone pengintai Global Hawk AS senilai USD220 juta di udara setelah secara ilegal memasuki wilayah udara Iran di atas Selat Hormuz.
(min)
tulis komentar anda