Bersitegang dengan China, India Uji Tembak Rudal Jelajah Supersonik
Rabu, 30 September 2020 - 15:40 WIB
NEW DELHI - India berhasil melakukan uji tembak rudal jelajah supersonik jarak jauh BrahMos dari fasilitas uji coba di lepas pantai Odisha, Rabu (30/9/2020). Pejabat pertahanan India mengatakan bahwa uji coba rudal itu, yang dapat mencapai target pada jarak hingga 450 kilometer, dilakukan dalam proyek PJ-10 Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (DRDO).
Laboratorium Penelitian Bahan Energi Tinggi India mengembangkan pendorong propelan padat untuk rudal BrahMos. Propelan dinyalakan dan dimuntahkan dari sisi berlawanan dari jalur penerbangan rudal, sehingga memberikan dorongan untuk bergerak maju.
Sistem propulsi dan badan pesawat untuk rudal sedang diimpor dari Rusia, dan para ilmuwan pertahanan India berharap penggunaan propulsi domestik akan menghemat biaya pembuatan rudal.
Rudal supersonik dipuji sebagai tonggak penting dalam kemitraan militer Indo-Rusia sejak DRDO mengembangkannya bekerja sama dengan perusahaan teknologi militer Rusia NPOM.
Militer India mengerahkan rudal udara-ke-udara BrahMos di wilayah Ladakh yang diperebutkan,sebagai tandingan rudal permukaan-ke-udara jarak jauh militer China di wilayah Tibet dan Xinjiang. The Hindustan Times melaporkan bahwa rudal subsonik Nirbhay serta senjata Akash juga telah dikerahkan untuk melawan China jika terjadi skenario terburuk seperti dikutip dari Sputnik.(Baca juga: Analis: Ketegangan India dan China Untungkan AS )
Pada hari Selasa, kedua raksasa Asia itu memperkuat pertahanan mereka di wilayah Ladakh saat China menyebutnya sebagai wilayah India yang didirikan secara ilegal, sementara New Delhi menyatakan bahwa mereka tidak mengakui Garis Kontrol Aktual 1959.(Baca juga: Viral, Tentara China Menangis di Perbatasan India dan Jadi Olok-olokan )
Lihat Juga: China Unjuk Kekuatan di Laut China Selatan, Kerahkan 13 Kapal Perang Termasuk 2 Kapal Induk
Laboratorium Penelitian Bahan Energi Tinggi India mengembangkan pendorong propelan padat untuk rudal BrahMos. Propelan dinyalakan dan dimuntahkan dari sisi berlawanan dari jalur penerbangan rudal, sehingga memberikan dorongan untuk bergerak maju.
Sistem propulsi dan badan pesawat untuk rudal sedang diimpor dari Rusia, dan para ilmuwan pertahanan India berharap penggunaan propulsi domestik akan menghemat biaya pembuatan rudal.
Rudal supersonik dipuji sebagai tonggak penting dalam kemitraan militer Indo-Rusia sejak DRDO mengembangkannya bekerja sama dengan perusahaan teknologi militer Rusia NPOM.
Militer India mengerahkan rudal udara-ke-udara BrahMos di wilayah Ladakh yang diperebutkan,sebagai tandingan rudal permukaan-ke-udara jarak jauh militer China di wilayah Tibet dan Xinjiang. The Hindustan Times melaporkan bahwa rudal subsonik Nirbhay serta senjata Akash juga telah dikerahkan untuk melawan China jika terjadi skenario terburuk seperti dikutip dari Sputnik.(Baca juga: Analis: Ketegangan India dan China Untungkan AS )
Pada hari Selasa, kedua raksasa Asia itu memperkuat pertahanan mereka di wilayah Ladakh saat China menyebutnya sebagai wilayah India yang didirikan secara ilegal, sementara New Delhi menyatakan bahwa mereka tidak mengakui Garis Kontrol Aktual 1959.(Baca juga: Viral, Tentara China Menangis di Perbatasan India dan Jadi Olok-olokan )
Lihat Juga: China Unjuk Kekuatan di Laut China Selatan, Kerahkan 13 Kapal Perang Termasuk 2 Kapal Induk
(ber)
tulis komentar anda