Dukun-dukun Peru Adu Kesaktian di Pilpres AS

Selasa, 29 September 2020 - 05:30 WIB
Ilustrasi
LIMA - Dengan asap dupa, bunga, dan foto Donald Trump dan Joe Biden, sejumlah dukun Peru melakukan ritual leluhur untuk pemilihan Amerika Serikat (AS). Sambil menyanyikan dan meniup instrumen cangkang Andes tradisional, para dukun yang mengenakan pakaian warna-warni itu menyerukan "Pachamama", atau ibu bumi, agar pemungutan suara di AS berlangsung dengan damai, tanpa serangan atau sihir apa pun di antara para pesaingnya.

(Baca: Pilpres AS, CIA: Putin Berupaya Diskreditkan Biden )

Guru dukun, Ana María Simeón, selama ritual yang diadakan di sebuah ruangan remang-remang di sebuah bangunan tua di pusat kota Lima, mengaku mendukung Biden. Dia mengatakan, Biden telah mengalami serangan magis.

"Itulah sebabnya kami membersihkannya, kami telah melihat bahwa mereka menyerangnya dengan sihir, dengan boneka hitam, dengan boneka voodoo mereka membayangi untuk mengeluarkannya,” ucap Ana, seperti dilansir Reuters.

Selama ritual, para dukun, yang sebagian mengenakan ponco dan jubah Andes, menggosok tanaman obat, buah-buahan, dan bahkan ular hidup pada foto Biden dan Trump.



Berbeda dengan Ana, Pablo Torres, yang merupakan salah satu dukun utama di Peru menyatakan dukungannya pada Trump. Torres mengatakan, dia akan turut membantu Trump untuk bisa memenangkan pemilihan umum AS dengan kemampuan yang dia miliki.

(Baca: Bukan di Bilik, Astronot NASA Ini Berikan Suara Pilpres dari Luar Angkasa )

"Energi yang bagus untuk Tuan Donald Trump. Mengapa? Karena dia pantas. Dia butuh energi yang bagus, getaran yang baik dari para pengikutnya. Kami adalah pendukung pria itu. Dia akan menang; dia adalah seorang pemenang," ungkapnya.

Menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos pada pertengahan September, Biden memimpin atas Trump secara nasional di antara kemungkinan pemilih AS dengan 9 poin persentase, dengan 50 persen dari kemungkinan pemilih berencana untuk memberikan suara untuk Biden, sementara 41% melakukan hal yang sama untuk Trump.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(esn)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More