Diplomat Silvany: Papua Barat Bagian Indonesia Sudah Final, Vanuatu Bodoh

Senin, 28 September 2020 - 14:04 WIB
Diplomat muda dari perwakilan tetap Indonesia di PBB, Silvany Austin Pasaribu. Foto/UN News
JENEWA - Indonesia mengecam keras Vanuatu atas apa yang digambarkannya sebagai "obsesi berlebihan dan tidak sehat" negara Melanesia itu tentang Papua Barat .

Komentar itu muncul dalam hak jawab Indonesia untuk membalas pernyataan Perdana Menteri (PM) Vanuatu Bob Loughman dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). (Baca: RI kepada Vanuatu: Berhenti Campuri Urusan Dalam Negeri Kami )

Ulah Vanuatu yang ikut campur urusan dalam negeri Indonesia ini seperti menjadi memo tahunan dalam Sidang Majelis Umum PBB. Negara Melanesia itu mengangkat kekhawatiran tentang kurangnya tindakan pihak berwenang Indonesia dalam menangani pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap orang-orang Papua Barat. Sebagai respons, diplomat Indonesia mengecam Vanuatu karena mencampuri urusan dalam negeri Indonesia.



Seperti para pemimpin dunia lainnya yang berbicara dalam Sidang Umum PBB, Bob Loughman mengirim pidatonya dalam sebuah video yang direkam sebelumnya, memperingatkan bahwa komunitas internasional telah mengambil pendekatan selektif untuk menangani pelanggaran HAM. (Baca: Topan Dahsyat Amuk Vanuatu saat Pandemi Virus Corona )

“Masyarakat adat Papua Barat terus mengalami pelanggaran HAM,” ujarnya dalam sambutannya.

“Tahun lalu para pemimpin dari Forum Kepulauan Pasifik dengan hormat meminta pemerintah Indonesia untuk mengizinkan Kantor Komisioner HAM PBB mengunjungi provinsi Papua Barat. Sampai saat ini hanya ada sedikit kemajuan dalam hal ini," katanya.

"Oleh karena itu, saya meminta pemerintah Indonesia untuk mengindahkan seruan sebelumnya dari para pemimpin Pasifik," katanya lagi.

Seorang diplomat muda dari perwakilan tetap Indonesia di PBB, Silvany Austin Pasaribu, menggunakan hak jawab negaranya, dengan menuduh Vanuatu gagal untuk menghormati prinsip piagam PBB tentang tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain. (Baca juga: OPM Sudah Keterlaluan, Penggunaan Operasi Militer Dinilai Mendesak )

"Jadi sampai Anda melakukannya, simpanlah khotbah itu untuk diri Anda sendiri," kata Silvany.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More