Israel Perluas Pemukiman Ilegal, Tembaki Pemuda Palestina
Jum'at, 25 September 2020 - 15:25 WIB
TEPI BARAT - Israel meratakan tanah warga Palestina yang telah dirampas di dekat desa Jalud, selatan Nablus, pagi ini sebagai bagian upaya memperluas pemukiman ilegal.
Pejabat Palestina di Tepi Barat Ghassan Daghlas menyatakan sejumlah buldoser Israel tampak meninggalkan jejak di tanah milik warga desa Jalud. Israel tampak hendak memperluas pemukiman ilegal Shvut Rachel.
“Ini dilakukan sehari setelah pasukan dan warga pemukiman Israel mencegah warga desa dari mendapatkan kembali tanah mereka dan membangun jalan agrikultur,” kata Daghlas, dilansir kantor berita Wafa.
Awal tahun ini, proyek untuk 204 rumah dalam perluasan pemukiman Shvut Rachel sudah memasuki tahap perencanaan awal.
Lembaga swadaya Israel , Peace Now, memprotes kebijakan yang disetujui perdana menteri Israel itu tanpa mandat pada pertengahan kampanye pemilu ketiga dalam satu tahun.
“Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tanpa otoritas dan tanpa akuntabilitas, memperluas dan membangun lebih banyak di pemukiman Tepi Barat yang semakin mempersulit Israel mencapai kesepakatan politik dengan Palestina ,” papar pernyataan Peace Now.
Selama beberapa tahun terakhir, Israel meningkatkan kebijakan penghancuran terhadap rumah-rumah dan struktur Palestina dengan berbagai alasan. (Baca Juga: Merokok dengan Bebas, Warga Meksiko Mabuk Berat di Kebun Ganja Luar Parlemen)
Salah satu alasannya warga Palestina membantun tanpa izin perencanaan yang mustahil diberikan Israel. Israel juga terus memperluas pemukiman ilegal Yahudi di wilayah itu. (Baca Infografis: Macron-Rusia: Beri Kami Jawaban atau Tanggung Akibat)
Sementara, tiga pemuda Palestina ditembak tadi malam oleh tentara Israel dalam dua insiden terpisah di Tepi Barat. Menurut saksi mata, tentara Israel menembaki pemuda Palestina yang marah karena Israel mengubah satu rumah warga Palestina menjadi sinagog Yahudi dekat kamp pengungsi Ain Al Sultan di kota Jericho. Satu pemuda terluka di bagian perut. (Lihat Video: Polisi Segel Klinik Aborsi Ilegal di Jakarta Pusat)
Pejabat Palestina di Tepi Barat Ghassan Daghlas menyatakan sejumlah buldoser Israel tampak meninggalkan jejak di tanah milik warga desa Jalud. Israel tampak hendak memperluas pemukiman ilegal Shvut Rachel.
“Ini dilakukan sehari setelah pasukan dan warga pemukiman Israel mencegah warga desa dari mendapatkan kembali tanah mereka dan membangun jalan agrikultur,” kata Daghlas, dilansir kantor berita Wafa.
Awal tahun ini, proyek untuk 204 rumah dalam perluasan pemukiman Shvut Rachel sudah memasuki tahap perencanaan awal.
Lembaga swadaya Israel , Peace Now, memprotes kebijakan yang disetujui perdana menteri Israel itu tanpa mandat pada pertengahan kampanye pemilu ketiga dalam satu tahun.
“Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tanpa otoritas dan tanpa akuntabilitas, memperluas dan membangun lebih banyak di pemukiman Tepi Barat yang semakin mempersulit Israel mencapai kesepakatan politik dengan Palestina ,” papar pernyataan Peace Now.
Selama beberapa tahun terakhir, Israel meningkatkan kebijakan penghancuran terhadap rumah-rumah dan struktur Palestina dengan berbagai alasan. (Baca Juga: Merokok dengan Bebas, Warga Meksiko Mabuk Berat di Kebun Ganja Luar Parlemen)
Salah satu alasannya warga Palestina membantun tanpa izin perencanaan yang mustahil diberikan Israel. Israel juga terus memperluas pemukiman ilegal Yahudi di wilayah itu. (Baca Infografis: Macron-Rusia: Beri Kami Jawaban atau Tanggung Akibat)
Sementara, tiga pemuda Palestina ditembak tadi malam oleh tentara Israel dalam dua insiden terpisah di Tepi Barat. Menurut saksi mata, tentara Israel menembaki pemuda Palestina yang marah karena Israel mengubah satu rumah warga Palestina menjadi sinagog Yahudi dekat kamp pengungsi Ain Al Sultan di kota Jericho. Satu pemuda terluka di bagian perut. (Lihat Video: Polisi Segel Klinik Aborsi Ilegal di Jakarta Pusat)
(sya)
tulis komentar anda