AS Dilaporkan Jatuhkan Sanksi pada Sejumlah Orang Dekat Putin
Kamis, 24 September 2020 - 20:51 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dilaporkan menjatuhkan sanksi pada jaringan Rusia yang terkait dengan sekutu dekat Vladimir Putin. Selain itu, AS juga menjatuhkan sanksi pada sejumlah orang yang dituduh membantu Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia dan membantu Moskow menghindari sanksi.
Tahap pertama sanksi menargetkan tiga individu dan dua perusahaan pertambangan yang bekerja atas nama Yevgeniy Prigozhin, sekutu Putin yang didakwa oleh Penasihat Khusus AS, Robert Mueller atas upaya untuk mempengaruhi pemilihan presiden 2016.
Prigozhin juga diyakini memiliki Grup Wagner, sebuah perusahaan militer swasta Rusia yang aktif di Libya, Suriah dan Ukraina. ( )
Sementara itu, Kementerian Keuangan AS mengatakan, sejumlah orang juga dijatuhkan sanksi karena bekerja untuk Prigozhin dalam upaya memajukan pengaruh Rusia di Republik Afrika Tengah (CAR).
Kementerian itu mengatakan, dua perusahaan pertambangan, yakni M Finans, yang berbasis di Rusia dan Lobaye Invest yang berbasis di CAR, serta tiga orang staf mereka juga turut dikenai sanski. "Lima orang lainnya dan lima perusahaan dikenai sanksi karena membantu FSB dan diduga membantu Rusia menghindari sanksi," tukasnya.
Tahap pertama sanksi menargetkan tiga individu dan dua perusahaan pertambangan yang bekerja atas nama Yevgeniy Prigozhin, sekutu Putin yang didakwa oleh Penasihat Khusus AS, Robert Mueller atas upaya untuk mempengaruhi pemilihan presiden 2016.
Prigozhin juga diyakini memiliki Grup Wagner, sebuah perusahaan militer swasta Rusia yang aktif di Libya, Suriah dan Ukraina. ( )
Sementara itu, Kementerian Keuangan AS mengatakan, sejumlah orang juga dijatuhkan sanksi karena bekerja untuk Prigozhin dalam upaya memajukan pengaruh Rusia di Republik Afrika Tengah (CAR).
Kementerian itu mengatakan, dua perusahaan pertambangan, yakni M Finans, yang berbasis di Rusia dan Lobaye Invest yang berbasis di CAR, serta tiga orang staf mereka juga turut dikenai sanski. "Lima orang lainnya dan lima perusahaan dikenai sanksi karena membantu FSB dan diduga membantu Rusia menghindari sanksi," tukasnya.
(esn)
tulis komentar anda