Swiss Karantina 2.500 Pelajar Setelah Wabah Covid-19 di Sekolah Hotel
Kamis, 24 September 2020 - 03:03 WIB
ZURICH - Swiss mengkarantina seluruh pelajar yang kembali dari libur musim panas setelah wabah Covid-19 pada beberapa pihak.
“Sekitar 2.500 pelajar di Ecole Hoteliere de Lausanne harus tetap di rumah mereka, termasuk akomodasi di kampus hingga 28 September,” papar pengumuman otoritas Vaud.
Karantina dilakukan setelah wabah menyebar ke lembaga itu dalam jumlah besar sehingga mustahil melacak pelajar mana yang terjangkit virus corona.
Otoritas Swiss yakin asal wabah di sekolah itu berasal dari Vaud karena terjadi lebih banyak infeksi di daerah itu dibanding tempat lain.
Pemerintah Swiss telah berupaya mencegah penyebaran virus dengan melarang klub malam dan melarang acara yang dihadiri lebih dari 100 orang, serta mewajibkan pemakaian masker di tempat publik indoor. (Baca Juga: Palestina Minta Turki Dukung Rekonsiliasi Internal dan Rencana Pemilu)
Seperti banyak negara Eropa, Swiss mengalami peningkatan kasus sejak kebijakan lockdown dilonggarkan dan beberapa perjalanan internasional kembali aktif selama musim panas. (Baca Infografis: F-16 Makin Canggih Dengan Senjata Laser Pelumpuh Rudal)
Kasus sejak awal wabah telah melebihi 50.000 kasus di Swiss. Sekitar 33 kasus baru per 100.000 penduduk selama pekan lalu. Jumlah tersebut masih lebih sedikit dibandingkan beberapa negara terdekat saat ini. (Lihat Video: Hendak Dinaikkan ke Truk Pengangkut, Eksavator Terguling Menimpa JPO di Tebet)
“Sekitar 2.500 pelajar di Ecole Hoteliere de Lausanne harus tetap di rumah mereka, termasuk akomodasi di kampus hingga 28 September,” papar pengumuman otoritas Vaud.
Karantina dilakukan setelah wabah menyebar ke lembaga itu dalam jumlah besar sehingga mustahil melacak pelajar mana yang terjangkit virus corona.
Otoritas Swiss yakin asal wabah di sekolah itu berasal dari Vaud karena terjadi lebih banyak infeksi di daerah itu dibanding tempat lain.
Pemerintah Swiss telah berupaya mencegah penyebaran virus dengan melarang klub malam dan melarang acara yang dihadiri lebih dari 100 orang, serta mewajibkan pemakaian masker di tempat publik indoor. (Baca Juga: Palestina Minta Turki Dukung Rekonsiliasi Internal dan Rencana Pemilu)
Seperti banyak negara Eropa, Swiss mengalami peningkatan kasus sejak kebijakan lockdown dilonggarkan dan beberapa perjalanan internasional kembali aktif selama musim panas. (Baca Infografis: F-16 Makin Canggih Dengan Senjata Laser Pelumpuh Rudal)
Kasus sejak awal wabah telah melebihi 50.000 kasus di Swiss. Sekitar 33 kasus baru per 100.000 penduduk selama pekan lalu. Jumlah tersebut masih lebih sedikit dibandingkan beberapa negara terdekat saat ini. (Lihat Video: Hendak Dinaikkan ke Truk Pengangkut, Eksavator Terguling Menimpa JPO di Tebet)
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda