China-India Sepakat Berhenti Kirim Pasukan ke Perbatasan Himalaya
Rabu, 23 September 2020 - 10:38 WIB
HIMALAYA - China dan India telah sepakat untuk berhenti mengirim pasukan ke garis depan perbatasan Himalaya yang disengketakan. Kedua negara nuklir yang bertetangga itu berusaha kuat untuk mengurangi ketegangan.
"Kedua pemerintah akan menahan diri dari secara sepihak mengubah situasi di lapangan dan menghindari tindakan apa pun yang dapat menyebabkan komplikasi," kata mereka dalam pernyataan hari Selasa, sehari setelah mengadakan pertemuan tingkat komandan.
"Pembicaraan itu menghasilkan pertukaran pandangan yang jujur dan mendalam tentang menstabilkan situasi di sepanjang perbatasan," kata mereka seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (23/9/2020).(Baca juga: Diduga Jadi Mata-mata China, India Tangkap Seorang Jurnalis )
Dalam pertemuan awal pekan ini, kedua negara juga sepakat untuk menerapkan konsensus yang dicapai oleh para pemimpin kedua negara, memperkuat komunikasi di lapangan, dan menghindari kesalahpahaman.
"Mereka akan mengadakan pertemuan tingkat komandan militer putaran ketujuh secepat mungkin," kata mereka.
Langkah terbaru untuk mundur dari konfrontasi terbuka di perbatasan yang disengketakan terjadi setelah masing-masing negara mulai meningkatkan kekuatan pasukan mereka pada bulan Mei di perbatasan sepanjang 3.488 kilometer yang dikenal sebagai Garis Kontrol Aktual.
Kebuntuan militer, di mana senjata ditembakkan untuk pertama kalinya sejak 1975, memicu banyak putaran negosiasi antara komandan dan diplomat, dengan Menteri Luar Negeri Subrahmanyam Jaishankar dan mitranya dari China, Wang Yi, bulan ini setuju bahwa situasi saat ini di perbatasan wilayah tidak menjadi kepentingan kedua belah pihak.(Baca juga: China Kerahkan 10 Ribu Pasukan Tambahan di Sepanjang Perbatasan Ladakh )
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
"Kedua pemerintah akan menahan diri dari secara sepihak mengubah situasi di lapangan dan menghindari tindakan apa pun yang dapat menyebabkan komplikasi," kata mereka dalam pernyataan hari Selasa, sehari setelah mengadakan pertemuan tingkat komandan.
"Pembicaraan itu menghasilkan pertukaran pandangan yang jujur dan mendalam tentang menstabilkan situasi di sepanjang perbatasan," kata mereka seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (23/9/2020).(Baca juga: Diduga Jadi Mata-mata China, India Tangkap Seorang Jurnalis )
Dalam pertemuan awal pekan ini, kedua negara juga sepakat untuk menerapkan konsensus yang dicapai oleh para pemimpin kedua negara, memperkuat komunikasi di lapangan, dan menghindari kesalahpahaman.
"Mereka akan mengadakan pertemuan tingkat komandan militer putaran ketujuh secepat mungkin," kata mereka.
Langkah terbaru untuk mundur dari konfrontasi terbuka di perbatasan yang disengketakan terjadi setelah masing-masing negara mulai meningkatkan kekuatan pasukan mereka pada bulan Mei di perbatasan sepanjang 3.488 kilometer yang dikenal sebagai Garis Kontrol Aktual.
Kebuntuan militer, di mana senjata ditembakkan untuk pertama kalinya sejak 1975, memicu banyak putaran negosiasi antara komandan dan diplomat, dengan Menteri Luar Negeri Subrahmanyam Jaishankar dan mitranya dari China, Wang Yi, bulan ini setuju bahwa situasi saat ini di perbatasan wilayah tidak menjadi kepentingan kedua belah pihak.(Baca juga: China Kerahkan 10 Ribu Pasukan Tambahan di Sepanjang Perbatasan Ladakh )
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
(ber)
tulis komentar anda