Roket Gaza dan Serangan Udara Israel Iringi Pakta Israel-UEA-Bahrain
Rabu, 16 September 2020 - 12:32 WIB
JALUR GAZA - Pejuang di Gaza menembakkan sejumlah roket ke Israel dan pesawat Israel menyerang beberapa target di Jalur Gaza, seiring penandatanganan pakta normalisasi Israel dan dua negara Teluk Arab.
Militer Israel mengakui melancarkan 10 serangan udara di Gaza pada Rabu (16/9) pagi dan 15 roket ditembakkan dari Gaza ke wilayah Israel dekat perbatasan. Sirine peringatan roket menyala di wilayah Israel sebelum fajar.
Pada Selasa (15/9), satu roket dari Gaza mengenai kota Ashdod, Israel , melukai dua orang bersamaan dengan Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) serta Bahrain menandatangani kesepakatan di Gedung Putih untuk menjalin hubungan diplomatik.
Palestina menganggap kesepakatan yang dimediasi Amerika Serikat (AS) itu sebagai pengkhianatan besar bagi upaya Palestina mendirikan negara merdeka.
Tak ada korban yang dilaporkan dari kedua sisi perbatasan Israel dan Gaza. Militer Israel menyatakan delapan roket yang diluncurkan pada Rabu (16/9) dapat dicegat oleh sistem antirudal Iron Dome. (Baca Juga: Netanyahu: Damai dengan Arab Pompa Jutaan Dolar ke Kas Israel)
“Sejumlah target di Gaza termasuk senjata dan pabrik pembuatan bahan peledak serta kompleks yang digunakan Hamas untuk pelatihan dan eksperimen roket,” ungkap pernyataan militer Israel. (Baca Infografis: Burevestnik : Rudal Jelajah Nuklir Rusia dengan Jangkauan Global)
Kelompok Jihad Islam di Gaza menyatakan untuk merespon serangan udara Israel, kelompok perlawanan menembakkan beberapa roket ke Israel. (Lihat Video: Ratusan Pengunjung Kafe di Jepara Asyik Berjoget dan Tidak Mematuhi Protokol Kesehatan)
Militer Israel mengakui melancarkan 10 serangan udara di Gaza pada Rabu (16/9) pagi dan 15 roket ditembakkan dari Gaza ke wilayah Israel dekat perbatasan. Sirine peringatan roket menyala di wilayah Israel sebelum fajar.
Pada Selasa (15/9), satu roket dari Gaza mengenai kota Ashdod, Israel , melukai dua orang bersamaan dengan Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) serta Bahrain menandatangani kesepakatan di Gedung Putih untuk menjalin hubungan diplomatik.
Palestina menganggap kesepakatan yang dimediasi Amerika Serikat (AS) itu sebagai pengkhianatan besar bagi upaya Palestina mendirikan negara merdeka.
Tak ada korban yang dilaporkan dari kedua sisi perbatasan Israel dan Gaza. Militer Israel menyatakan delapan roket yang diluncurkan pada Rabu (16/9) dapat dicegat oleh sistem antirudal Iron Dome. (Baca Juga: Netanyahu: Damai dengan Arab Pompa Jutaan Dolar ke Kas Israel)
“Sejumlah target di Gaza termasuk senjata dan pabrik pembuatan bahan peledak serta kompleks yang digunakan Hamas untuk pelatihan dan eksperimen roket,” ungkap pernyataan militer Israel. (Baca Infografis: Burevestnik : Rudal Jelajah Nuklir Rusia dengan Jangkauan Global)
Kelompok Jihad Islam di Gaza menyatakan untuk merespon serangan udara Israel, kelompok perlawanan menembakkan beberapa roket ke Israel. (Lihat Video: Ratusan Pengunjung Kafe di Jepara Asyik Berjoget dan Tidak Mematuhi Protokol Kesehatan)
(sya)
tulis komentar anda