Al-Qaeda Ancam Bantai Staf Charlie Hebdo karena Cetak Kartun Nabi Muhammad

Sabtu, 12 September 2020 - 11:33 WIB
Majalah satire Prancis, Charlie Hebdo, yang menerbitkan ulang kartun Nabi Muhammad. Foto/REUTERS
PARIS - Kelompok al-Qaeda mengancam akan membantai para staf majalah satire Prancis, Charlie Hebdo , seperti pembantaian di kantor redaksi majalah itu tahun 2015. Ancaman muncul setelah majalah mingguan itu menerbitkan ulang kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad secara buruk.

Kelompok pemantau sel-sel kelompok teroris, SITE, melaporkan bahwa al-Qaeda melalui publikasinya One Ummah telah memperingatkan bahwa Charlie Hebdo keliru jika mereka percaya serangan tahun 2015 hanya "satu kali". (Baca: Charlie Hebdo: Tak Perlu Menyesal Terbitkan Kartun Nabi Muhammad )

Menurut kelompok yang didirikan Osama bin Laden itu, majalah itu telah mencetak "karikatur hina" sebagai aksi yang menantang untuk menandai dimulainya persidangan di Paris untuk para kaki tangan pelaku tama serangan 2015.



Komentar itu muncul dalam publikasi al-Qaeda edisi bahasa Inggris yang dimaksudkan untuk menandai peringatan serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat yang dilakukan oleh jaringan kelompok teroris tersebut.

Dalam publikasinya, al-Qaeda mengatakan "pesan yang sama" untuk Presiden Prancis Emmanuel Macron seperti yang terjadi untuk pendahulunya Francois Hollande yang menjadi presiden pada saat serangan 2015. (Baca: Cetak Kartun Nabi Muhammad, Staf Charlie Hebdo Dilindungi Bodyguard )

Prancis, di bawah Macron, telah "memberi lampu hijau" untuk penerbitan ulang kartun yang menggambarkan secara buruk sosok yang dianggap sebagai Nabi Muhammad.

Sebanyak 12 orang, termasuk beberapa kartunis paling terkenal di Prancis, terbunuh pada 7 Januari 2015. Mereka dibantai ketika dua bersaudara; Said dan Cherif Kouachi, mengumbar tembakan di kantor majalah Charlie Hebdo. Dua bersaudara itu tewas setelah beraksi.

Persidangan, yang dimulai pada 2 September dan diperkirakan akan berlanjut hingga November, menghadirkan 14 tersangka kaki tangan Said dan Cherif Kouachi. (Baca: Majalah Charlie Hebdo Terbitkan Ulang Kartun Nabi Muhammad )

Sidang itu telah membuka kembali salah satu bab paling menyakitkan dalam sejarah modern Prancis yang menandai serentetan serangan kelompok jihadis di wilayahnya yang telah merenggut lebih dari 250 nyawa.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More