Selepas Hantam Jepang, Topan Haishen Terjang Korea Selatan
Selasa, 08 September 2020 - 11:35 WIB
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) bersiap menghadapi Topan Haishen yang bergerak ke utara setelah menghantam Jepang dan mengakibatkan hujan deras serta tanah longsor.
Topan dengan kecepatan 112 km per jam itu mengakibatkan 17.500 rumah di Semenanjung Korea harus mengalami pemadaman listrik akibat tanah longsor di Ulsan. (Baca: PSG Ingin Jadikan Lionel Messi Trisula Mematikan)
Hujan deras dan tanah longsor juga mengakibatkan banyak apartemen hancur di Pulau Geoje. Satu orang terluka setelah mobil yang ditumpanginya terguling akibat angin kencang di Busan. Lebih dari 1.600 orang dievakuasi untuk mengantisipasi badai.
Badan Meteorologi Korsel menyebutkan, badai menuju ke Busan, kota terbesar kedua di Korsel. Akibatnya, lebih dari 300 penerbangan dari 10 bandara dibatalkan dan beberapa perjalanan kereta api ditangguhkan.
Peringatan topan telah dikeluarkan untuk Pulau Jeju dan bagian selatan Korea Selatan lainnya, seperti Provinsi Gyeongsang. Namun, salah seorang pejabat Badan Meteorologi Korsel mengatakan kepada media Yonhap News bahwa kemungkinan topan akan melemah saat melintasi negara itu. Dinas Kehutanan Korea Selatan sebelumnya telah memperingatkan kemungkinan bencana tanah longsor ke level tertinggi.
Dua fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir di Kota Gyeongju, sekitar 375 km tenggara Seoul juga ditutup. Warga yang hendak masuk ke taman nasional juga dilarang. (Baca juga: Bisnis Esek-Esek Terancam Tinggal Cerita Gara-Gara Teledildonik)
Bukan hanya Korsel, Korea Utara (Korut) juga bersiaga. Padahal Korut sebelumnya dihantam Topan Maysak dan Bavi. Laporan televisi milik Pemerintah Korut menunjukkan situasi kawasan Tongchon di Provinsi Gangwon dekat perbatasan Korsel banyak pohon bertumbangan dan gelombang laut yang tinggi. Para penduduk di kawasan itu juga dievakuasi ke tempat lebih aman.
Sektor pertanian Korut memang menghadapi kondisi buruk karena cuaca yang tidak bersahabat. Bencana badai dan banjir kerap melanda kawasan Korut sehingga mereka terancam kelaparan. Pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un, telah mengunjungi kawasan pantai yang dilanda Topan Maysak dan memerintahkan pejabat partai melakukan upaya pemulihan secepatnya.
Di Jepang, kantor berita Kyodo melaporkan empat orang hilang dan lebih dari 50 orang terluka akibat topan. Empat orang yang hilang berlokasi di Desa Shiiba, Prefektur Miyazaki, setelah tanah longsor menghantam kantor perusahaan konstruksi. Korban terluka di antaranya seorang perempuan yang jatuh karena naik tangga saat pemadaman listrik. (Lihat videonya: Inilah Kriteria Wanita Muslimah yang Dirindukan Surga)
Topan tersebut juga memutus aliran listrik ratusan ribu rumah di Jepang, meskipun awalnya diperkirakan kerusakan tidak separah yang dikhawatirkan. NHK melaporkan, 32 orang terluka, di antaranya empat orang yang berada di gedung pusat evakuasi terkena pecahan kaca.
Sekitar delapan juta orang yang berada di wilayah perlintasan badai di Jepang telah diminta untuk mengungsi. Badai itu terjadi beberapa hari setelah Topan Maysak, salah satu topan terkuat di kawasan itu dalam beberapa tahun, menghantam Semenanjung Korea dan Jepang pekan lalu. (Muh Shamil)
Topan dengan kecepatan 112 km per jam itu mengakibatkan 17.500 rumah di Semenanjung Korea harus mengalami pemadaman listrik akibat tanah longsor di Ulsan. (Baca: PSG Ingin Jadikan Lionel Messi Trisula Mematikan)
Hujan deras dan tanah longsor juga mengakibatkan banyak apartemen hancur di Pulau Geoje. Satu orang terluka setelah mobil yang ditumpanginya terguling akibat angin kencang di Busan. Lebih dari 1.600 orang dievakuasi untuk mengantisipasi badai.
Badan Meteorologi Korsel menyebutkan, badai menuju ke Busan, kota terbesar kedua di Korsel. Akibatnya, lebih dari 300 penerbangan dari 10 bandara dibatalkan dan beberapa perjalanan kereta api ditangguhkan.
Peringatan topan telah dikeluarkan untuk Pulau Jeju dan bagian selatan Korea Selatan lainnya, seperti Provinsi Gyeongsang. Namun, salah seorang pejabat Badan Meteorologi Korsel mengatakan kepada media Yonhap News bahwa kemungkinan topan akan melemah saat melintasi negara itu. Dinas Kehutanan Korea Selatan sebelumnya telah memperingatkan kemungkinan bencana tanah longsor ke level tertinggi.
Dua fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir di Kota Gyeongju, sekitar 375 km tenggara Seoul juga ditutup. Warga yang hendak masuk ke taman nasional juga dilarang. (Baca juga: Bisnis Esek-Esek Terancam Tinggal Cerita Gara-Gara Teledildonik)
Bukan hanya Korsel, Korea Utara (Korut) juga bersiaga. Padahal Korut sebelumnya dihantam Topan Maysak dan Bavi. Laporan televisi milik Pemerintah Korut menunjukkan situasi kawasan Tongchon di Provinsi Gangwon dekat perbatasan Korsel banyak pohon bertumbangan dan gelombang laut yang tinggi. Para penduduk di kawasan itu juga dievakuasi ke tempat lebih aman.
Sektor pertanian Korut memang menghadapi kondisi buruk karena cuaca yang tidak bersahabat. Bencana badai dan banjir kerap melanda kawasan Korut sehingga mereka terancam kelaparan. Pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un, telah mengunjungi kawasan pantai yang dilanda Topan Maysak dan memerintahkan pejabat partai melakukan upaya pemulihan secepatnya.
Di Jepang, kantor berita Kyodo melaporkan empat orang hilang dan lebih dari 50 orang terluka akibat topan. Empat orang yang hilang berlokasi di Desa Shiiba, Prefektur Miyazaki, setelah tanah longsor menghantam kantor perusahaan konstruksi. Korban terluka di antaranya seorang perempuan yang jatuh karena naik tangga saat pemadaman listrik. (Lihat videonya: Inilah Kriteria Wanita Muslimah yang Dirindukan Surga)
Topan tersebut juga memutus aliran listrik ratusan ribu rumah di Jepang, meskipun awalnya diperkirakan kerusakan tidak separah yang dikhawatirkan. NHK melaporkan, 32 orang terluka, di antaranya empat orang yang berada di gedung pusat evakuasi terkena pecahan kaca.
Sekitar delapan juta orang yang berada di wilayah perlintasan badai di Jepang telah diminta untuk mengungsi. Badai itu terjadi beberapa hari setelah Topan Maysak, salah satu topan terkuat di kawasan itu dalam beberapa tahun, menghantam Semenanjung Korea dan Jepang pekan lalu. (Muh Shamil)
(ysw)
tulis komentar anda