Kehidupan Raja Thailand dengan 20 Gundik, Selir Kerajaan dan Seorang Istri
Sabtu, 05 September 2020 - 06:30 WIB
BANGKOK - Dia pernah dikenal sebagai pangeran playboy Thailand . Sejak dia berkuasa dengan nama Raja Maha Vajiralongkorn , pemerintahannya tidak kalah kontroversial.
Raja berusia 68 tahun ini telah mengumpulkan kekayaan sebesar £24 miliar dan menghabiskan sebagian besar waktunya hidup dalam kemewahan di negara bagian Bavaria, Jerman.
Meskipun menghabiskan sedikit waktu di antara rakyatnya sendiri, adalah ilegal untuk mengkritik penguasa Thailand di depan umum dan Raja Vajiralongkorn yang juga dikenal sebagai Rama X . Monarki ini bersikap keras kepada mereka yang melakukan kritik pada raja, keluarga dan pihak kerajaan. (Baca: 'Tak Ternoda', Raja Thailand Kembalikan Gelar Selir Resmi Kerajaan yang Disandang Mantan Pengawalnya )
Bahkan orang-orang terdekatnya pun tidak kebal dari dikucilkan dan dikeluarkan dari kehidupan kerajaan jika raja atau keluarganya merasa telah dianiaya.
Oktober lalu, selir resmi kerajaan; Sineenat Wongvajirapakdi , dilucuti dari gelar resminya. Pangkat militernya juga dicopot dan dia menghilang dari tengah-tengah publik.
Sineenat menjadi selir resmi pertama kerajaan dalam hampir satu abad, dan menjadikan perempuan berusia 35 tahun itu sebagai "teman" resmi raja, bersama istrinya.
Mantan perawat ini memulai karier militernya ketika hubungannya dengan Vajiralongkorn dimulai saat dia masih menjadi putra mahkota. (Baca: Tak Loyal, Raja Thailand Copot Gelar Selir Kerajaan )
Sineenat menjadi pengawal, pilot, penerjun payung dan bergabung dengan pengawal kerajaan sebelum diangkat menjadi mayor jenderal tahun lalu.
Dia menjadi Royal Noble Consort (Selir Bangsawan Kerajaan) pertama dalam hampir satu abad pada Juli tahun lalu, tetapi hanya beberapa bulan kemudian ia jatuh dari kejayaan.
Pernyataan dari istana menggambarkannya sebagai "orang tidak tahu berterima kasih" setelah diklaim terlibat dalam persaingan dengan Ratu Suthida, istri Raja Vajiralongkorn.
Istana Thailand mengklaim bahwa dia dihukum karena mencoba mengangkat dirinya ke "keadaan yang sama dengan ratu". Namun, pada 28 Agustus, Sineenat mendapatkan kembali semua gelar, kehormatan dan posisi selir resmi kerajaan. (Baca: Media Jerman: Raja Thailand Bebaskan Mantan Selirnya dari Penjara )
Pernyataan resmi istana mengklaim Sineenat "tidak ternoda". "Oleh karena itu, pencabutan gelar kerajaan, posisi resmi dalam melayani mahkota dalam kapasitas militer dan pangkat militer serta pencabutan kembali semua deklarasi tidak pernah terjadi," lanjut pihak istana, seperti dilansir Mirror, Jumat (4/9/2020).
Ini jauh dari tindakan kontroversial pertama Raja Vajiralongkorn pada tahun 2020. Pada bulan April lalu, dilaporkan bahwa raja telah mengisolasi diri pada puncak pandemi virus corona baru (Covid-19) di Bavaria, ditemani oleh 20 gundik atau selir tak resmi.
Menurut laporan yang dipublikasikan media Jerman, raja 68 tahun itu telah memindahkan seluruh gundiknya ke Grand Hotel Sonnenbichl di Bavaria setelah dia diberi izin oleh pihak berwenang.
Bavaria dikunci atau lockdown pada saat itu, seperti bagian Jerman lainnya, dan hotel tersebut harus ditutup bersama dengan hotel lainnya. Namun, "izin khusus" tetap terbuka bagi raja tersebut.
Raja Vajiralongkorn telah lama menjadi tokoh kontroversial di Thailand. Meski ada ancaman hukuman 35 tahun penjara bagi pengkritiknya, ia sering dikritik di negara asalnya.
Sebagai raja tertua yang naik takhta Thailand, Raja Vajiralongkorn, telah menikah empat kali dan memiliki kehidupan pribadi yang penuh warna. (Baca juga: Hidup Enak Raja Thailand: Nikah 4 Kali, 20 Selir, Harta Rp490 Triliun )
Dengan kekayaan bernilai £24 miliar, kerajaan telah menjadi berita utama karena semua alasan yang miring, mulai dari pernikahannya, selingkuhannya, hingga video yang bocor dari ratu yang hanya mengenakan G-string.
Pada bulan November 2009, video rumah tangga kerajaan dan istri ketiganya; Srirasmi Suwadee, bocor.
Pada tahun yang sama Harry Nicolaides, seorang penulis Australia, dipenjara selama tiga tahun setelah dia menerbitkan sebuah buku yang berisi kalimat "jika pangeran jatuh cinta dengan salah satu istri kecilnya dan dia mengkhianatinya, dia dan keluarganya akan menghilang dengan nama mereka, garis keturunan keluarga dan semua sisa-sisa keberadaan mereka dihapuskan selamanya".
Nicolaides kemudian diampuni oleh raja dan dia mengatakan bukunya telah "sepenuhnya fiksi dari sampul ke sampul".
Dua tahun kemudian, salah satu pesawat kerajaan Vajiralongkorn disita oleh otoritas Jerman sebagai pembayaran utang £27 juta kepada sebuah perusahaan Jerman, yang dalam bahaya bangkrut.
Vajiralongkorn akhirnya setuju untuk membayar £18 juta, yang kemudian ditanggung oleh pemerintah Thailand.
Dia menikah dengan istri pertamanya, Putri Soamsawali Kitiyakara, pada tahun 1977 dan pasangan itu menyambut putri mereka, Putri Najrakitiyabha.
Namun, selama pernikahan pertamanya, Vajiralongkorn berselingkuh dengan aktris Yuvadhida Polpraserth, dan entah dengan siapa aktris itu memiliki lima anak.
Meskipun permintaan berulang kali, Putri Soamsawali menolak untuk menceraikan suaminya sampai keinginannya tercapai pada tahun 1993, dengan alasan kesalahan dalam kegagalan pernikahan terletak tepat di depan pintu istrinya.
Meski begitu, istri pertamanya dan putri mereka terus memainkan peran utama dalam acara kerajaan.
Vajiralongkorn, yang kala itu masih seorang pangeran, kemudian menikahi wanita yang telah ia selingkuhi selama lebih dari 15 tahun. Namun, pernikahan mereka tidak diberkati oleh ratu.
Hanya dua tahun setelah pernikahan mereka, Yuvadhida pindah ke Inggris dengan semua anak pasangan itu, dan sang pangeran Vajiralongkorn tidak bereaksi dengan baik.
Dia memasang poster di sekeliling istana, menuduh istrinya melakukan perzinaan dan akhirnya menculik putrinya serta membawanya kembali ke Thailand untuk tinggal bersamanya.
Putri yang diculik diangkat dengan pangkat putri kerajaan, tetapi istri dan putra mereka dilucuti dari gelar bangsawan kerajaan dan mereka semua sekarang tinggal di Amerika Serikat.
Istri ketiganya adalah Srirasmi Suwadee, yang bekerja untuk pangeran Vajiralongkorn sejak 1992. Pernikahan itu dirahasiakan selama empat tahun, dan akhirnya terbongkar pada 2005.
Srirasmi melahirkan putra pasangan itu, Pangeran Dipangkorn Rasmijoti pada tahun yang sama dan diangkat menjadi putri kerajaan oleh suaminya, yang bersumpah bahwa "hari-hari liar" telah berlalu.
Raja berusia 68 tahun ini telah mengumpulkan kekayaan sebesar £24 miliar dan menghabiskan sebagian besar waktunya hidup dalam kemewahan di negara bagian Bavaria, Jerman.
Meskipun menghabiskan sedikit waktu di antara rakyatnya sendiri, adalah ilegal untuk mengkritik penguasa Thailand di depan umum dan Raja Vajiralongkorn yang juga dikenal sebagai Rama X . Monarki ini bersikap keras kepada mereka yang melakukan kritik pada raja, keluarga dan pihak kerajaan. (Baca: 'Tak Ternoda', Raja Thailand Kembalikan Gelar Selir Resmi Kerajaan yang Disandang Mantan Pengawalnya )
Bahkan orang-orang terdekatnya pun tidak kebal dari dikucilkan dan dikeluarkan dari kehidupan kerajaan jika raja atau keluarganya merasa telah dianiaya.
Oktober lalu, selir resmi kerajaan; Sineenat Wongvajirapakdi , dilucuti dari gelar resminya. Pangkat militernya juga dicopot dan dia menghilang dari tengah-tengah publik.
Sineenat menjadi selir resmi pertama kerajaan dalam hampir satu abad, dan menjadikan perempuan berusia 35 tahun itu sebagai "teman" resmi raja, bersama istrinya.
Mantan perawat ini memulai karier militernya ketika hubungannya dengan Vajiralongkorn dimulai saat dia masih menjadi putra mahkota. (Baca: Tak Loyal, Raja Thailand Copot Gelar Selir Kerajaan )
Sineenat menjadi pengawal, pilot, penerjun payung dan bergabung dengan pengawal kerajaan sebelum diangkat menjadi mayor jenderal tahun lalu.
Dia menjadi Royal Noble Consort (Selir Bangsawan Kerajaan) pertama dalam hampir satu abad pada Juli tahun lalu, tetapi hanya beberapa bulan kemudian ia jatuh dari kejayaan.
Pernyataan dari istana menggambarkannya sebagai "orang tidak tahu berterima kasih" setelah diklaim terlibat dalam persaingan dengan Ratu Suthida, istri Raja Vajiralongkorn.
Istana Thailand mengklaim bahwa dia dihukum karena mencoba mengangkat dirinya ke "keadaan yang sama dengan ratu". Namun, pada 28 Agustus, Sineenat mendapatkan kembali semua gelar, kehormatan dan posisi selir resmi kerajaan. (Baca: Media Jerman: Raja Thailand Bebaskan Mantan Selirnya dari Penjara )
Pernyataan resmi istana mengklaim Sineenat "tidak ternoda". "Oleh karena itu, pencabutan gelar kerajaan, posisi resmi dalam melayani mahkota dalam kapasitas militer dan pangkat militer serta pencabutan kembali semua deklarasi tidak pernah terjadi," lanjut pihak istana, seperti dilansir Mirror, Jumat (4/9/2020).
Ini jauh dari tindakan kontroversial pertama Raja Vajiralongkorn pada tahun 2020. Pada bulan April lalu, dilaporkan bahwa raja telah mengisolasi diri pada puncak pandemi virus corona baru (Covid-19) di Bavaria, ditemani oleh 20 gundik atau selir tak resmi.
Menurut laporan yang dipublikasikan media Jerman, raja 68 tahun itu telah memindahkan seluruh gundiknya ke Grand Hotel Sonnenbichl di Bavaria setelah dia diberi izin oleh pihak berwenang.
Bavaria dikunci atau lockdown pada saat itu, seperti bagian Jerman lainnya, dan hotel tersebut harus ditutup bersama dengan hotel lainnya. Namun, "izin khusus" tetap terbuka bagi raja tersebut.
Raja Vajiralongkorn telah lama menjadi tokoh kontroversial di Thailand. Meski ada ancaman hukuman 35 tahun penjara bagi pengkritiknya, ia sering dikritik di negara asalnya.
Sebagai raja tertua yang naik takhta Thailand, Raja Vajiralongkorn, telah menikah empat kali dan memiliki kehidupan pribadi yang penuh warna. (Baca juga: Hidup Enak Raja Thailand: Nikah 4 Kali, 20 Selir, Harta Rp490 Triliun )
Dengan kekayaan bernilai £24 miliar, kerajaan telah menjadi berita utama karena semua alasan yang miring, mulai dari pernikahannya, selingkuhannya, hingga video yang bocor dari ratu yang hanya mengenakan G-string.
Pada bulan November 2009, video rumah tangga kerajaan dan istri ketiganya; Srirasmi Suwadee, bocor.
Pada tahun yang sama Harry Nicolaides, seorang penulis Australia, dipenjara selama tiga tahun setelah dia menerbitkan sebuah buku yang berisi kalimat "jika pangeran jatuh cinta dengan salah satu istri kecilnya dan dia mengkhianatinya, dia dan keluarganya akan menghilang dengan nama mereka, garis keturunan keluarga dan semua sisa-sisa keberadaan mereka dihapuskan selamanya".
Nicolaides kemudian diampuni oleh raja dan dia mengatakan bukunya telah "sepenuhnya fiksi dari sampul ke sampul".
Dua tahun kemudian, salah satu pesawat kerajaan Vajiralongkorn disita oleh otoritas Jerman sebagai pembayaran utang £27 juta kepada sebuah perusahaan Jerman, yang dalam bahaya bangkrut.
Vajiralongkorn akhirnya setuju untuk membayar £18 juta, yang kemudian ditanggung oleh pemerintah Thailand.
Dia menikah dengan istri pertamanya, Putri Soamsawali Kitiyakara, pada tahun 1977 dan pasangan itu menyambut putri mereka, Putri Najrakitiyabha.
Namun, selama pernikahan pertamanya, Vajiralongkorn berselingkuh dengan aktris Yuvadhida Polpraserth, dan entah dengan siapa aktris itu memiliki lima anak.
Meskipun permintaan berulang kali, Putri Soamsawali menolak untuk menceraikan suaminya sampai keinginannya tercapai pada tahun 1993, dengan alasan kesalahan dalam kegagalan pernikahan terletak tepat di depan pintu istrinya.
Meski begitu, istri pertamanya dan putri mereka terus memainkan peran utama dalam acara kerajaan.
Vajiralongkorn, yang kala itu masih seorang pangeran, kemudian menikahi wanita yang telah ia selingkuhi selama lebih dari 15 tahun. Namun, pernikahan mereka tidak diberkati oleh ratu.
Hanya dua tahun setelah pernikahan mereka, Yuvadhida pindah ke Inggris dengan semua anak pasangan itu, dan sang pangeran Vajiralongkorn tidak bereaksi dengan baik.
Dia memasang poster di sekeliling istana, menuduh istrinya melakukan perzinaan dan akhirnya menculik putrinya serta membawanya kembali ke Thailand untuk tinggal bersamanya.
Putri yang diculik diangkat dengan pangkat putri kerajaan, tetapi istri dan putra mereka dilucuti dari gelar bangsawan kerajaan dan mereka semua sekarang tinggal di Amerika Serikat.
Istri ketiganya adalah Srirasmi Suwadee, yang bekerja untuk pangeran Vajiralongkorn sejak 1992. Pernikahan itu dirahasiakan selama empat tahun, dan akhirnya terbongkar pada 2005.
Srirasmi melahirkan putra pasangan itu, Pangeran Dipangkorn Rasmijoti pada tahun yang sama dan diangkat menjadi putri kerajaan oleh suaminya, yang bersumpah bahwa "hari-hari liar" telah berlalu.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda