Tidak Loyal, Raja Thailand Copot Gelar Kebangsawanan Selirnya

Selasa, 22 Oktober 2019 - 15:21 WIB
Tidak Loyal, Raja Thailand Copot Gelar Kebangsawanan Selirnya
Tidak Loyal, Raja Thailand Copot Gelar Kebangsawanan Selirnya
A A A
BANGKOK - Raja Thailand Maha Vajiralongkorn mencopot gelar kebangsawanan dan pangkat militer selirnya yang baru karena dianggap tidak loyal dan mencoba menyaingi Ratu Suthida. Demikian pernyataan yang dikeluarkan pihak kerajaan Thailand.

Pengumuman luar biasa itu dikeluarkan hanya beberapa bulan setelah Raja menjadikan Sineenat Wongvajirapakdi sebagai permaisuri bangsawan. Ini adalah penunjukan pertama semacam itu dalam hampir seabad.

Dalam pernyataannya, pihak kerajaan mengatakan Sineenat (34) telah melanggar kode etik anggota istana dan tidak loyal.

“Permaisuri Bangsawan Sineenat tidak tahu berterima kasih dan berperilaku dengan cara yang tidak sesuai dengan gelarnya. Dia juga tidak puas dengan gelar yang dianugerahkan padanya, melakukan segalanya untuk naik ke tingkat ratu," bunyi pernyataan itu seperti dilansir dari Reuters, Selasa (22/10/2019).

Pernyataan pihak kerjaan menggambarkan secara rinciperilaku Sineenat dengan mengatakan ia menentang penunjukan Suthida karena berharap untuk dijadikan ratu.

Pernyataan itu juga menyebutnya ambisius untuk mencoba mendapatkan gelar kerajaan dan mempromosikan diri sendiri dalam menjalankan kegiatan kerajaan.

"Dia tidak memiliki pemahaman tentang tradisi kerajaan yang baik. Dia menunjukkan ketidaktaatan terhadap raja dan ratu,” kata pernyataan itu.

Untuk diketahui, sebelum pemberian gelar kepada Sineenat pada bulan Juli lalu, gelar permaisuri bangsawan belum digunakan sejak sebelum akhir monarki absolut Thailand pada tahun 1932.

Bulan berikutnya, istana merilis satu set foto candid yang luar biasa dari Sineenat, bersama dengan biografi resminya di situs webnya.

Beberapa foto berada dalam tradisi kerajaan, dengan Sineenat mengenakan pakaian Thailand dan duduk di kaki raja. Dia juga digambarkan di kokpit jet tempur serta mengenakan crop top pola abu-abu di kontrol pesawat.

Namun halaman itu tampaknya telah dihapus pada hari Senin.

Baru-baru ini tepatnya pada minggu lalu, Sineenat ditampilkan dalam foto-foto resmi yang dirilis oleh istana tengah melakukan pekerjaan sukarela di Bangkok.

Selama masa pemerintahannya sejauh ini, Raja Vajiralongkorn, juga dikenal dengan sebutan Raja Rama X, telah bergerak untuk mengkonsolidasikan otoritas monarki. Itu termasuk mengambil lebih banyak kontrol langsung atas kekayaan mahkotanya yang luas dan memindahkan dua unit militer ke kendali pribadinya.

Dia juga memperkenalkan kembali “Ratchasawat,” kode atau aturan dasar perilaku bagi mereka yang berada dalam dinas kerajaan yang berakar pada pengadilan absolutis lama, dan telah menghukum staf kerajaan yang telah melanggar kode ini di masa lalu.

Kritik publik terhadap raja atau keluarganya adalah ilegal di bawah undang-undang lese majeste yang ketat di Thailand, dengan penghinaan terhadap monarki dapat dihukum hingga 15 tahun penjara.

Raja Vajiralongkorn (67) sebelumnya menikah tiga kali saat ia masih menjadi Putra Mahkota dan belum naik tahta.

Pada 2014, ia menceraikan istri ketiganya, Srirasmi Suwadee, setelah penangkapan beberapa kerabatnya dalam penyelidikan terhadap orang-orang yang membuat klaim palsu memiliki kaitan dengan monarki untuk mendapatkan keuntungan finansial.

Pamannya, orang tua dan tiga saudara laki-lakinya kemudian dihukum karena lese majeste dan tetap di penjara. Srirasmi, yang tidak pernah dituntut, tinggal di luar Bangkok dan jarang terlihat di depan umum sejak perceraian itu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2940 seconds (0.1#10.140)