Pembantaian Zionis Israel dan Sahur Ramadan Berdarah di Gaza

Jum'at, 21 Maret 2025 - 10:19 WIB
Sejak 2 Maret, Israel telah memberlakukan blokade ketat di Gaza, melarang masuknya bantuan, makanan, obat-obatan, serta pasokan bahan bakar dan gas untuk memasak. Itu berarti bahan bakar untuk mobil menjadi langka, yang menyebabkan layanan transportasi terhenti total.

“Kami tidak dapat menemukan taksi atau mobil karena [kekurangan] bahan bakar dan blokade. Saya harus membawa jenazah sendiri dan membawanya ke rumah sakit [untuk dimakamkan], karena kami tidak dapat menunggu lebih lama lagi,” kata sepupu Maram.

Jenazah Menunggu Pemakaman



Puluhan jenazah telah tiba di Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza. Sebagian besar telah diidentifikasi dan telah dibaringkan di lantai sambil menunggu pemakaman.

Sementara jumlah pasti korban masih belum diketahui, dengan puluhan orang masih hilang atau terjebak di bawah reruntuhan, Kementerian Kesehatan Gaza pada hari itu telah mengonfirmasi bahwa sedikitnya 420 warga Palestina telah tewas dan 562 lainnya terluka dalam pengeboman yang sedang berlangsung.

Pada hari ini (21/3/2025), Hamas mengatakan jumlah korban meninggal akibat pengeboman Israel telah bertambah menjadi sekitar 600 orang.

Di halaman rumah sakit, Sood Abdulsalam Ahmed al-Sahwish berdiri memandangi jenazah yang ditutupi kain kafan plastik putih dan biru.

"Saya tidak punya [saudara] di antara para korban ini. Namun, putra saya terbunuh di awal perang, dan keponakan saya terbunuh di Nuseirat. Semuanya," katanya kepada MEE.

"Kami hanya menginginkan gencatan senjata. Kami menyerukan kepada semua pihak terkait untuk melakukan gencatan senjata, kami tidak menginginkan yang lain."

Setelah serangan awal, militer Israel mengeluarkan perintah pengusiran massal kepada penduduk di berbagai wilayah di Jalur Gaza, termasuk Beit Hanoun, Khuzaa, dan Abasan.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More