Tren #KaburAjaDulu Juga Pernah Melanda Venezuela, Pemilik Minyak Terbesar di Dunia tapi Miskin

Jum'at, 21 Februari 2025 - 13:36 WIB
Subsidi pangan, akses pendidikan tinggi, dan akses ke layanan kesehatan disebut-sebut oleh pemimpin lama Venzuela Hugo Chavez sebagai bukti bahwa revolusi sosialisnya berhasil.

Namun, masa jabatan Chavez dari tahun 1998 hingga 2013 juga memicu dua perkembangan yang menjadi akar krisis ekonomi Venezuela pada 2017: perampasan industri minyak atas nama nasionalisasi dan perluasan barang-barang impor.

Nicolas Maduro, penggantinya yang dipilih sendiri, melanjutkan tren tersebut saat dia menjabat sebagai presiden pada tahun 2013. Maduro masih berkuasa hingga sekarang.

Pada 2017, Venezuela menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam sejarahnya dan produksi minyak terendah—hanya 2,5 juta barel per hari—dalam 23 tahun. Berikut masalah pahit yang pernah melanda Venezuela:

1. Mengapa Kaya Minyak, tapi Miskin?



Kurangnya diversifikasi ekonomi menjadi penyebab kesengsaraan ekonomi Venezuela.

Menurut angka OPEC tahun 2015, Venezuela memiliki cadangan minyak mentah paling banyak di dunia, dengan lebih dari 300 miliar barel. Itu menempatkannya di atas Arab Saudi (266 miliar barel), Iran (158 miliar barel) dan Irak (142 miliar barel).

Data itu tak jauh berbeda pada saat ini, yang menempatkan Venezuela sebagai pemilik cadangan minyak mentah terbesar di dunia.

Meskipun minyak tidak secara otomatis sama dengan uang tunai, pemerintah Venezuela telah membelanjakan uangnya seolah-olah demikian.

Kurangnya transparansi mempersulit penentuan angka pasti pengeluaran. Namun, yang jelas adalah bahwa Chavez menempatkan "emas hitam" di pusat ekonominya: lebih dari 90 persen ekspor Venezuela dan sekitar setengah dari pendapatan pemerintah berasal dari minyak.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!