Trump Berlakukan Tarif Baru, Nasib Industri Baja China di Ujung Tanduk

Selasa, 18 Februari 2025 - 10:34 WIB
China memproduksi, mengonsumsi, dan mengekspor baja dalam skala besar selama tahun 2000-2020. Namun, siklus super itu memudar setelah pandemi Covid-19 menghantam ekonomi negara itu dengan keras. Sekarang permintaan menyusut. “Penurunannya cukup parah pada paruh pertama tahun (lalu). Permintaan masih buruk,” tutur seorang pedagang baja bernama Xiao dari Wuhan.



Marcus Garvey, kepala strategi komoditas di Macquarie Group, mengatakan China telah mencapai puncak baja yang berarti tidak akan ada pertumbuhan realistis, dan negara tersebut harus bergantung pada ekspor dengan latar belakang permintaan domestik yang lesu.

Namun, tarif akan memengaruhi ekspor, sehingga memperburuk kesulitan sektor baja China saat ini. Para ahli telah memperingatkan penurunan permintaan baja China sebesar 1,5 persen di tahun 2025.

Pengiriman baja China "condong ke sisi negatif" mulai tahun 2025, kata Citigroup, yang salah satunya diakibatkan oleh tindakan antidumping.

Chim Lee, analis senior di Economist Intelligence Unit, mengatakan negara-negara pengimpor, terutama di Asia Tenggara dan Timur Tengah, “berada di bawah tekanan besar" karena persaingan yang tidak adil.

"Kami melihat skenario 'whac-a-mole': ketika satu negara mulai membatasi impor baja dari China, produsen baja China kemungkinan akan mengalihkannya ke negara lain hingga pasar itu juga memberlakukan pembatasan perdagangan baru," ucapnya.

Pemasok Baja Terbesar



Eksportir baja China telah meramalkan masalah bagi sektor baja China jika Trump menang pemilu. "Jika dia menang dalam pemilihan presiden, mungkin akan ada bea masuk yang lebih tinggi untuk baja," kata seorang pedagang China.

Para pedagang China telah menderita selama masa jabatan pertama Trump. "Banyak eksportir China, terutama di pasar produk konsumen, telah kehilangan sebagian pasar AS mereka selama beberapa tahun terakhir setelah tarif diberlakukan," sebut Michael Lu, presiden produsen kotak hadiah Brothersbox yang berbasis di China.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!