Ikut Rapat Palestina, Kepala Biro Politik Hamas Haniyeh Tiba di Beirut
Kamis, 03 September 2020 - 01:01 WIB
BEIRUT - Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh tiba di ibu kota Lebanon, Beirut, untuk menghadiri pertemuan konferensi video faksi-faksi Palestina yang digelar Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah.
Pemimpin Hamas Ali Baraka menyatakan di Twitter bahwa ini kunjungan pertama Haniyeh ke Lebanon dalam 27 tahun.
“Para pemimpin faksi-faksi utama Palestina , termasuk Hamas dan Jihad Islam diundang untuk menghadiri pertemuan yang akan digelar besok,” ungkap anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Wasel Abu Youssef pada portal berita Arabi21.
Sekretaris Jenderal Fatah Jibril Rajoub menyatakan rapat itu akan meluncurkan sikap nasional bersama untuk melawan kesepakatan abad ini yang dicanangkan Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah.
Hubungan Palestina dan Israel memanas akibat rencana damai yang diluncurkan Presiden AS Donald Trump. Dalam rencana damai itu Israel dapat mencaplok wilayah pemukiman di Tepi Barat yang merupakan tanah Palestina. (Baca Juga: Austria Jebloskan Seorang Komandan Hizbullah ke Penjara)
Palestina menolak rencana damai Trump dan mengecam rencana aneksasi Israel di Tepi Barat. (Baca Infografis: Yunani Lawan Turki, Prancis Pasok 18 Jet Tempur Rafale)
Palestina semakin tersudut dengan adanya kesepakatan normalisasi hubungan antara Israel dan Uni Emirat Arab. (Lihat Video: Pegawai Positif Terpapar Covid-19 Balaikota Depok Ditutup Sementara)
Pemimpin Hamas Ali Baraka menyatakan di Twitter bahwa ini kunjungan pertama Haniyeh ke Lebanon dalam 27 tahun.
“Para pemimpin faksi-faksi utama Palestina , termasuk Hamas dan Jihad Islam diundang untuk menghadiri pertemuan yang akan digelar besok,” ungkap anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Wasel Abu Youssef pada portal berita Arabi21.
Sekretaris Jenderal Fatah Jibril Rajoub menyatakan rapat itu akan meluncurkan sikap nasional bersama untuk melawan kesepakatan abad ini yang dicanangkan Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah.
Hubungan Palestina dan Israel memanas akibat rencana damai yang diluncurkan Presiden AS Donald Trump. Dalam rencana damai itu Israel dapat mencaplok wilayah pemukiman di Tepi Barat yang merupakan tanah Palestina. (Baca Juga: Austria Jebloskan Seorang Komandan Hizbullah ke Penjara)
Palestina menolak rencana damai Trump dan mengecam rencana aneksasi Israel di Tepi Barat. (Baca Infografis: Yunani Lawan Turki, Prancis Pasok 18 Jet Tempur Rafale)
Palestina semakin tersudut dengan adanya kesepakatan normalisasi hubungan antara Israel dan Uni Emirat Arab. (Lihat Video: Pegawai Positif Terpapar Covid-19 Balaikota Depok Ditutup Sementara)
(sya)
tulis komentar anda