3 Tempat Ibadah yang Hangus Terbakar Akibat Kebakaran Los Angeles, dari Masjid hingga Sinagoge
Kamis, 16 Januari 2025 - 03:30 WIB
2. Masjid Al Taqwa
Beberapa rumah ibadah hancur di Pasadena dan Altadena, termasuk sebuah masjid — Masjid Al-Taqwa, yang membuat komunitas kecil dan erat di sana berduka atas hilangnya tempat berkumpul yang mereka cintai. Salah satu anggota dewan kehilangan rumahnya dalam kebakaran tersebut, bersama dengan sedikitnya 10 jamaah, kata imam sukarelawan, Junaid Aasi."Begitu banyak keluarga yang menyebutnya sebagai rumah kedua mereka," kata Aasi tentang masjid tersebut. Masjid ini dimulai sebagai tempat ibadah orang Afrika-Amerika, dan dalam 20 tahun terakhir telah menarik berbagai keluarga muda serta profesional dan mahasiswa.
Halaman belakangnya telah menjadi tempat perayaan komunitas setiap malam saat berbuka puasa selama bulan Ramadan, dengan anak-anak melakukan kegiatan seni seperti melukis mural.
"Itu adalah rasa memiliki bagi kami," kata Aasi.
Samar Ghannoum, seorang profesor di Universitas Redlands, telah berdoa di masjid tersebut bersama keluarganya sejak tahun 1990-an. Putri Ghannoum-lah yang memberi tahu bahwa masjid tersebut telah hancur.
“Ketika dia menelepon dan berkata, 'Bu, masjidnya terbakar', dan menangis, hati saya hancur,” kata Ghannoum pada hari Jumat.
Sebelumnya pada hari itu, dia pergi untuk salat dzuhur di masjid lain, di mana para jamaah menambahkan "Salat al-Istisqa," sebuah doa untuk meminta hujan yang berakar pada kepercayaan Islam bahwa rahmat Tuhan menyediakan rezeki.
Upaya penggalangan dana komunitas telah mulai dibangun kembali, dengan sumbangan yang melampaui USD100.000 hingga Jumat malam. Untuk salat Jumat, Aasi membagikan daftar masjid di sekitar; untuk Ramadan, para jamaah berharap dapat mengamankan tempat untuk berkumpul lagi sebagai sebuah komunitas.
3. Gereja yang Bersejarah
Kebakaran hutan menghancurkan Gereja Komunitas Altadena, serta beberapa rumah milik anggota jemaat yang berjumlah sekitar 60 orang, kata pendetanya, Pendeta Paul Tellström."Ini mengejutkan," kata Tellström. "Ini adalah pengingat bagi kita tentang semua kerapuhan hidup."
Lihat Juga :
tulis komentar anda