Kebakaran Los Angeles dan Kehancuran Gaza, Kobaran Api Penghubung Keduanya
Selasa, 14 Januari 2025 - 18:15 WIB
Selama beberapa dekade, warga Palestina telah hidup dan bekerja secara berkelanjutan dengan lingkungan mereka, menjaga lanskap adat dan menanam berbagai macam tanaman dari semangka hingga zaitun, yang terakhir membentuk bagian utama dari budaya dan identitas Palestina.
Sejak 1967, Israel secara sistematis telah mencabut 2,5 juta pohon di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk hampir satu juta pohon zaitun, yang merupakan sumber utama makanan dan pendapatan bagi banyak warga Palestina.
Israel mengganti pohon-pohon ini dengan tanaman impor dari Eropa, yang mungkin mencerminkan akar Eropa mereka sendiri.
Perusakan ini telah menyebabkan fragmentasi habitat, penggurunan, degradasi lahan, dan erosi tanah yang memengaruhi ketahanan iklim seluruh wilayah.
Jika kita memasukkan biaya iklim dari infrastruktur perang, yakni terowongan, tembok, instalasi militer, totalnya meningkat menjadi 450.000 metrik ton setara CO2, yang melebihi emisi tahunan 33 negara. Setiap bom yang jatuh di Gaza mengirimkan riak ke masa depan kolektif manusia, dampaknya terasa pada naiknya permukaan laut, suhu yang menghangat, dan ya, pada kebakaran yang sekarang mengancam perbukitan California.
“Saya memikirkan para petani Gaza, yang selama beberapa generasi mengelola 170 kilometer persegi kebun buah dan ladang yang subur, hampir setengah dari tanah mereka didedikasikan untuk memberi makan rakyat mereka,” ujar Ahmad Ibsais.
Kini, citra satelit menunjukkan tanah terlantar yang dulunya merupakan lahan perkebunan. Militer Israel telah menghancurkan 70% sumur air di Gaza utara, merobohkan ribuan green house, dan mengubah tanah subur menjadi tanah beracun.
Hal ini terjadi bersamaan dengan hancurnya 80% infrastruktur di Gaza. Antara Oktober 2023 dan Maret 2024 saja, 48% tutupan pohon di Gaza hilang atau rusak, baik dihancurkan oleh operasi militer maupun ditebang oleh orang-orang yang putus asa mencari bahan bakar di bawah blokade rezim apartheid Israel.
“Ironi pahit ini tidak luput dari perhatian saya: Wali Kota LA memangkas USD17,6 juta untuk departemen pemadam kebakarannya sementara California mengirimkan USD610 juta ke Israel melalui para pembayar pajak,” papar dia.
The Wonderful Company, yang mengendalikan hampir 60% air di California melalui keluarga Resnick, menggelontorkan jutaan dolar untuk mendukung perluasan wilayah yang telah mengubah lanskap Gaza menjadi bencana lingkungan.
Sejak 1967, Israel secara sistematis telah mencabut 2,5 juta pohon di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk hampir satu juta pohon zaitun, yang merupakan sumber utama makanan dan pendapatan bagi banyak warga Palestina.
Israel mengganti pohon-pohon ini dengan tanaman impor dari Eropa, yang mungkin mencerminkan akar Eropa mereka sendiri.
Perusakan ini telah menyebabkan fragmentasi habitat, penggurunan, degradasi lahan, dan erosi tanah yang memengaruhi ketahanan iklim seluruh wilayah.
Jika kita memasukkan biaya iklim dari infrastruktur perang, yakni terowongan, tembok, instalasi militer, totalnya meningkat menjadi 450.000 metrik ton setara CO2, yang melebihi emisi tahunan 33 negara. Setiap bom yang jatuh di Gaza mengirimkan riak ke masa depan kolektif manusia, dampaknya terasa pada naiknya permukaan laut, suhu yang menghangat, dan ya, pada kebakaran yang sekarang mengancam perbukitan California.
“Saya memikirkan para petani Gaza, yang selama beberapa generasi mengelola 170 kilometer persegi kebun buah dan ladang yang subur, hampir setengah dari tanah mereka didedikasikan untuk memberi makan rakyat mereka,” ujar Ahmad Ibsais.
Kini, citra satelit menunjukkan tanah terlantar yang dulunya merupakan lahan perkebunan. Militer Israel telah menghancurkan 70% sumur air di Gaza utara, merobohkan ribuan green house, dan mengubah tanah subur menjadi tanah beracun.
Hal ini terjadi bersamaan dengan hancurnya 80% infrastruktur di Gaza. Antara Oktober 2023 dan Maret 2024 saja, 48% tutupan pohon di Gaza hilang atau rusak, baik dihancurkan oleh operasi militer maupun ditebang oleh orang-orang yang putus asa mencari bahan bakar di bawah blokade rezim apartheid Israel.
“Ironi pahit ini tidak luput dari perhatian saya: Wali Kota LA memangkas USD17,6 juta untuk departemen pemadam kebakarannya sementara California mengirimkan USD610 juta ke Israel melalui para pembayar pajak,” papar dia.
The Wonderful Company, yang mengendalikan hampir 60% air di California melalui keluarga Resnick, menggelontorkan jutaan dolar untuk mendukung perluasan wilayah yang telah mengubah lanskap Gaza menjadi bencana lingkungan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda