Pejuang Kelompok-kelompok Pemberontak Digabung dalam Kementerian Pertahanan Suriah

Rabu, 25 Desember 2024 - 08:38 WIB
Setelah serangan besar-besaran lebih dari dua pekan lalu yang melambungkan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) ke tampuk kekuasaan di Damaskus, penguasa baru negara itu menunjuk Murhaf Abu Qasra, tokoh terkemuka dalam pemberontakan yang menggulingkan al-Assad, sebagai menteri pertahanan dalam pemerintahan sementara.

Al-Sharaa sebelumnya telah berjanji semua senjata di negara itu, termasuk yang dimiliki pasukan pimpinan Kurdi, akan berada di bawah kendali negara.

Dia telah berusaha meyakinkan pejabat Barat yang mengunjunginya bahwa HTS, mantan afiliasi al-Qaeda, tidak akan membalas dendam terhadap rezim sebelumnya atau menindas minoritas agama mana pun.

Dia mengatakan fokus utamanya adalah pada rekonstruksi dan mencapai pembangunan ekonomi dan ia tidak tertarik terlibat dalam konflik baru apa pun.

Pejuang oposisi Suriah merebut kendali Damaskus pada 8 Desember, memaksa Assad melarikan diri setelah lebih dari 13 tahun perang, mengakhiri kekuasaan keluarganya selama puluhan tahun.

Pasukan di bawah komando al-Sharaa telah membentuk pemerintahan sementara selama tiga bulan.

Qatar pada hari Selasa menyerukan pencabutan sanksi terhadap Suriah dengan segera, sehari setelah delegasi tingkat tinggi Qatar mengunjungi Damaskus, yang menandai titik balik dalam hubungan.

Kedutaan besar Qatar di ibu kota Suriah dibuka kembali pada hari Minggu, mengakhiri keretakan diplomatik selama 13 tahun antara kedua negara.

“Posisi Qatar jelas,” ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari. “Penting untuk mencabut sanksi dengan cepat, mengingat penyebab sanksi tersebut sudah tidak ada lagi dan penyebab sanksi tersebut adalah kejahatan rezim sebelumnya.”

Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More