5 Alasan Donald Trump Ingin Membeli Greenland, Salah Satunya Kaya Emas dan Uranium
Senin, 23 Desember 2024 - 16:32 WIB
WASHINGTON - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa sangat penting bagi Washington dari sudut pandang keamanan nasional untuk mengambil alih kepemilikan Greenland, wilayah otonomi Kerajaan Denmark.
Ia berpendapat bahwa pemerintah Denmark akan sangat ingin berpisah dengan pulau terbesar di dunia itu karena menyediakan dana untuk pulau itu akan sangat merugikan mereka.
Namun, otoritas di Denmark dan Greenland langsung menolak penjualan tersebut, yang kemudian ditanggapi oleh presiden AS saat itu dengan membatalkan kunjungan kenegaraannya ke Kopenhagen pada tahun 2019.
Ia menggambarkan Howery sebagai "seorang pengusaha, investor, dan pelayan publik yang terkenal di dunia," yang telah tampil "cemerlang" selama masa jabatannya sebagai utusan AS untuk Swedia antara tahun 2019 dan 2021.
"Ken akan melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam mewakili kepentingan AS," tegas Trump.
Namun, pulau ini kaya akan emas, perak, tembaga, dan uranium dan landas kontinen di bawah perairan teritorialnya diyakini memiliki cadangan minyak yang besar.
Pulau tersebut, yang merupakan bagian dari benua Amerika Utara, memiliki akses ke Arktik, tempat persaingan untuk mendominasi sumber daya alam dan rute strategis antara kekuatan dunia telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Moskow telah memperhatikan bagaimana blok NATO yang dipimpin AS "meningkatkan latihan yang terkait dengan kemungkinan krisis di Arktik," katanya.
"Negara kami sepenuhnya siap untuk mempertahankan kepentingannya dalam hal militer, politik, dan teknis militer," tegas Lavrov.
5 Alasan Donald Trump Ingin Membeli Greenland, Salah Satunya Kaya Emas dan Uranium
1. Denmark Ingin Melepas Greenland
Selama masa jabatan pertamanya, Trump berulang kali menyuarakan niatnya untuk membeli Greenland, dengan menyebut kemungkinan pembelian itu sebagai "kesepakatan real estat yang besar."Ia berpendapat bahwa pemerintah Denmark akan sangat ingin berpisah dengan pulau terbesar di dunia itu karena menyediakan dana untuk pulau itu akan sangat merugikan mereka.
Namun, otoritas di Denmark dan Greenland langsung menolak penjualan tersebut, yang kemudian ditanggapi oleh presiden AS saat itu dengan membatalkan kunjungan kenegaraannya ke Kopenhagen pada tahun 2019.
2. Mewujudkan Keamanan Nasional
Namun, Trump kembali mengemukakan gagasan AS untuk mengakuisisi wilayah otonomi tersebut dalam sebuah posting di platform TruthSocial miliknya pada hari Minggu. "Demi tujuan keamanan nasional dan kebebasan di seluruh dunia, AS merasa bahwa kepemilikan dan kendali atas Greenland merupakan kebutuhan mutlak," tulisnya.3. Menunjuk Ken Howery sebagai Dubes untuk Denmark untuk Melobi
Dalam pesan yang sama, presiden terpilih AS tersebut menunjuk salah seorang pendiri PayPal, Ken Howery, sebagai pilihannya untuk menjadi duta besar Washington untuk Denmark.Ia menggambarkan Howery sebagai "seorang pengusaha, investor, dan pelayan publik yang terkenal di dunia," yang telah tampil "cemerlang" selama masa jabatannya sebagai utusan AS untuk Swedia antara tahun 2019 dan 2021.
"Ken akan melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam mewakili kepentingan AS," tegas Trump.
4. Greenland Memiliki Emas dan Uranium
Meskipun mencakup wilayah seluas 2.166.086 km persegi (sekitar enam kali ukuran Jerman), Greenland adalah rumah bagi kurang dari 57.000 orang, karena 80% pulau tersebut tertutup es.Namun, pulau ini kaya akan emas, perak, tembaga, dan uranium dan landas kontinen di bawah perairan teritorialnya diyakini memiliki cadangan minyak yang besar.
Pulau tersebut, yang merupakan bagian dari benua Amerika Utara, memiliki akses ke Arktik, tempat persaingan untuk mendominasi sumber daya alam dan rute strategis antara kekuatan dunia telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
5. Persaingan Geopolitik dengan Rusia
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov memperingatkan pada bulan September bahwa "keinginan Washington untuk globalisasi dan legitimasi diri, untuk menegaskan dirinya sebagai polisi dunia... juga meluas ke wilayah Arktik."Moskow telah memperhatikan bagaimana blok NATO yang dipimpin AS "meningkatkan latihan yang terkait dengan kemungkinan krisis di Arktik," katanya.
"Negara kami sepenuhnya siap untuk mempertahankan kepentingannya dalam hal militer, politik, dan teknis militer," tegas Lavrov.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda