Putin Tantang AS Kerahkan Sistem Rudal Canggih THAAD ke Ukraina untuk Lawan Senjata Rusia
Jum'at, 20 Desember 2024 - 08:40 WIB
Pada 13 Oktober tahun ini, Presiden AS Joe Biden mengesahkan pengerahan baterai THAAD untuk membantu pertahanan udara Israel melawan serangan rudal dan drone Iran yang telah terjadi dua minggu sebelumnya, serta pada bulan April.
Tak lama kemudian, AS mengatakan sistem itu tidak akan dikerahkan ke Ukraina, dengan wakil juru bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan kepada wartawan bahwa perang antara Rusia dan Ukraina berbeda dengan permusuhan di Timur Tengah.
"Saya tidak tahu apakah mereka [THAAD] ada di Ukraina atau tidak, menurut pendapat saya, tidak ada. Jika Amerika memutuskan untuk mengirimkannya, biarkan mereka melakukannya," tantang Putin.
"Kita dapat melihat apa yang dapat dipelajari anak buah kita di Ukraina dan bertanya apakah ada solusi teknis yang berharga bagi kita," imbuh Putin.
"Ada banyak orang kita di sana, yang juga berbagi impian kita untuk membersihkan negara mereka dari rezim neo-Nazi," lanjut Putin, menggunakan istilah yang digunakan Kremlin untuk menggambarkan pemerintah di Kyiv.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Heorhiy Tykhy pada 6 Desember lalu mengomentari opsi pengerahan sistem rudal THAAD Amerika ke Kyiv.
"Tidak ada topik tabu dalam komunikasi kami dengan mitra tentang jenis senjata, sistem yang dapat ditransfer ke Ukraina," katanya.
Juru bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan pada 15 Oktober, mengenai penyediaan THAAD untuk Ukraina versus Israel, keduanya memiliki "kemampuan yang berbeda, perang yang berbeda, dan wilayah yang berbeda. Komitmen terhadap Israel dan Ukraina juga berbeda."
Sebelum Presiden terpilih Donald Trump memasuki Oval Office Gedung Putih pada 20 Januari 2025, antisipasi akan terus meningkat mengenai apa artinya dukungan Amerika untuk Kyiv mengingat kritiknya terhadap bantuan AS yang berkelanjutan.
Sementara itu, pemerintahan Biden telah meningkatkan dukungan militer dan keuangannya untuk Ukraina dalam minggu-minggu terakhir masa jabatannya.
Tak lama kemudian, AS mengatakan sistem itu tidak akan dikerahkan ke Ukraina, dengan wakil juru bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan kepada wartawan bahwa perang antara Rusia dan Ukraina berbeda dengan permusuhan di Timur Tengah.
"Saya tidak tahu apakah mereka [THAAD] ada di Ukraina atau tidak, menurut pendapat saya, tidak ada. Jika Amerika memutuskan untuk mengirimkannya, biarkan mereka melakukannya," tantang Putin.
"Kita dapat melihat apa yang dapat dipelajari anak buah kita di Ukraina dan bertanya apakah ada solusi teknis yang berharga bagi kita," imbuh Putin.
"Ada banyak orang kita di sana, yang juga berbagi impian kita untuk membersihkan negara mereka dari rezim neo-Nazi," lanjut Putin, menggunakan istilah yang digunakan Kremlin untuk menggambarkan pemerintah di Kyiv.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Heorhiy Tykhy pada 6 Desember lalu mengomentari opsi pengerahan sistem rudal THAAD Amerika ke Kyiv.
"Tidak ada topik tabu dalam komunikasi kami dengan mitra tentang jenis senjata, sistem yang dapat ditransfer ke Ukraina," katanya.
Juru bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan pada 15 Oktober, mengenai penyediaan THAAD untuk Ukraina versus Israel, keduanya memiliki "kemampuan yang berbeda, perang yang berbeda, dan wilayah yang berbeda. Komitmen terhadap Israel dan Ukraina juga berbeda."
Sebelum Presiden terpilih Donald Trump memasuki Oval Office Gedung Putih pada 20 Januari 2025, antisipasi akan terus meningkat mengenai apa artinya dukungan Amerika untuk Kyiv mengingat kritiknya terhadap bantuan AS yang berkelanjutan.
Sementara itu, pemerintahan Biden telah meningkatkan dukungan militer dan keuangannya untuk Ukraina dalam minggu-minggu terakhir masa jabatannya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda