Apakah Donald Trump Mendukung Bashar Al Assad?

Jum'at, 20 Desember 2024 - 05:05 WIB
Donald Trump memiliki pandangan politik yang opotunistik dalam dalam diplomasi. Foto/X/@IvankaNews_
WASHINGTON - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump diperkirakan akan melakukan kebijakan luar negeri yang pragmatis dan oportunistis berkaitan dengan Suriah. Dia tetap peduli dengan tumbangnya Bashar Al Assad karena akan mempengaruhi peta politik di Timur Tengah.

Trump sendiri tidak memiliki hubungan personal dengan Assad yang kini berlindung di Rusia. Dia juga tidak memiliki kepentingan ketika Assad mencari suaka di Rusia.

Apakah Donald Trump Mendukung Bashar Al Assad?

1. Tuding Turki Jadi Dalang Penggulingan Bashar Al Assad

Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menggambarkan penggulingan pemimpin Suriah Bashar al-Assad sebagai "pengambilalihan kekuasaan yang tidak bersahabat" oleh Turki, yang telah bersekutu dengan beberapa kelompok oposisi yang memimpin serangan kilat di Damaskus.

Trump menyampaikan pernyataan tersebut – yang tampaknya memuji Ankara – selama konferensi pers yang luas pada hari Senin di perkebunannya di Mar-a-Lago di Florida. Komentarnya memberikan gambaran tentang kebijakan dalam dan luar negerinya beberapa minggu sebelum ia kembali ke Gedung Putih pada tanggal 20 Januari.



“Saya pikir Turki sangat cerdas... Turki melakukan pengambilalihan kekuasaan yang tidak bersahabat tanpa banyak nyawa yang hilang. Saya dapat mengatakan bahwa Assad adalah seorang tukang jagal, apa yang telah ia lakukan kepada anak-anak,” kata Trump, merujuk pada penggulingan pemimpin Suriah yang telah lama berkuasa pada tanggal 8 Desember, dilansir Al Jazeera.

Kepergian paksa Al-Assad menyusul serangan mendadak di seluruh negeri oleh kelompok pemberontak, yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS). Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah lama menentang pemerintahan al-Assad dan mendukung kelompok oposisi Tentara Nasional Suriah (SNA), yang berpusat di Suriah barat laut.

2. Perang Suriah Bukan Pertarungan AS

Trump sebelumnya telah mempertimbangkan konflik tersebut, dengan mengatakan bahwa itu “bukan pertarungan kami”.

Selama masa jabatan pertamanya, ia telah berupaya menarik sekitar 900 tentara AS yang bermarkas di Suriah dalam peran penasihat untuk Pasukan Demokratik Suriah (SDF), sebuah kelompok oposisi yang didukung AS, tetapi mengingkarinya karena tekanan dari sekutu yang khawatir tentang kebangkitan ISIL (ISIS).

Trump menolak pada hari Senin ketika ditanya apakah ia akan menarik pasukan AS.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More