PM Israel Netanyahu Klaim Berjasa Gulingkan Rezim Assad di Suriah

Senin, 09 Desember 2024 - 10:03 WIB
"Ini telah menciptakan reaksi berantai di seluruh Timur Tengah dari semua orang yang ingin bebas dari rezim yang menindas dan tirani ini," imbuh Netanyahu.

Pasukan HTS melancarkan serangan mendadak terhadap militer rezim Suriah di provinsi Idlib dan Aleppo utara akhir bulan lalu, dan dengan cepat merebut sejumlah kota penting di sepanjang jalan selatan menuju Damaskus.

Sejak awal, pemerintah Assad menyatakan bahwa barisan "jihadis" bertambah besar karena sejumlah besar milisi asing, sementara Kementerian Luar Negeri Rusia mengeklaim bahwa para "teroris" telah menerima pelatihan dari intelijen militer Ukraina.

Meskipun tidak jelas apakah al-Jolani berkoordinasi dengan AS dan Israel sebelum serangan itu, mantan Perwakilan Khusus AS untuk Keterlibatan Suriah James Jeffrey menggambarkan HTS pada tahun 2021 sebagai "aset" Washington, sementara Jolani sendiri bersikeras bahwa pertarungannya bukan dengan Barat, tetapi dengan Assad dan Iran.

"Kami mencintai Israel dan kami tidak pernah menjadi musuhnya," kata seorang milisi "jihadis" dari Idlib kepada media Israel; Kan.

"[Israel] tidak memusuhi mereka yang tidak memusuhinya. Kami tidak membenci Anda, kami sangat mencintai Anda," imbuh milisi tersebut.

Israel telah memanfaatkan jatuhnya Assad dengan memindahkan pasukan ke wilayah Dataran Tinggi Golan yang telah berfungsi sebagai zona penyangga antara kedua negara sejak Perjanjian Pemisahan Pasukan 1974 ditandatangani setelah Perang Yom Kippur.

Dalam pidatonya pada hari Minggu, Netanyahu mengatakan bahwa dia bertindak pertama dan terutama untuk melindungi perbatasan, dan bahwa perjanjian tersebut secara efektif runtuh setelah pasukan Suriah meninggalkan posisi mereka.
(mas)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More