Donald Trump Punya 3 Rencana untuk Setop Perang Ukraina dan Rusia
Kamis, 05 Desember 2024 - 17:26 WIB
WASHINGTON - Para penasihat Donald Trump telah memberinya tiga rencana untuk menyelesaikan konflik antara Rusia dan Ukraina.
Reuters melaporkan perkembangan itu, mengutip beberapa sumber yang dekat dengan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) tersebut.
“Meskipun ada beberapa perbedaan, semua proposal tersebut mencakup Kiev yang menyerahkan wilayahnya kepada Moskow dan melepaskan aspirasinya untuk bergabung dengan NATO,” ungkap lembaga tersebut dalam artikel pada hari Rabu (4/12/2024).
Seorang mantan pejabat keamanan nasional Trump, yang terlibat dalam transisi pemerintahan yang sedang berlangsung di AS, telah mengatakan kepada Reuters bahwa salah satu rencana tersebut berasal dari utusan presiden terpilih untuk Rusia-Ukraina, purnawirawan Letnan Jenderal Angkatan Darat Keith Kellogg.
Dua rencana lainnya masing-masing ditulis oleh Wakil Presiden terpilih J.D. Vance dan mantan kepala intelijen Trump, Richard Grenell, menurut pejabat tersebut.
Penasihat Trump dilaporkan bermaksud mencoba menekan kedua negara agar berunding dengan menggunakan strategi "wortel dan hukuman", menurut Reuters.
Washington akan menghentikan bantuan militer ke Kiev jika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak berunding, dan lebih banyak pengiriman senjata jika Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan tidak bersedia terlibat dalam diplomasi, demikian penjelasan media tersebut.
Sampai pekan lalu, Trump belum mengadakan kelompok kerja pusat untuk menyusun rencana perdamaian terpadu, empat penasihat mengatakan kepada kantor berita tersebut dengan syarat anonim.
Kesepakatan antara Moskow dan Kiev kemungkinan akan bergantung pada keterlibatan pribadi langsung antara Trump, Putin, dan Zelensky, menurut para penasihat menekankan.
Reuters melaporkan perkembangan itu, mengutip beberapa sumber yang dekat dengan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) tersebut.
“Meskipun ada beberapa perbedaan, semua proposal tersebut mencakup Kiev yang menyerahkan wilayahnya kepada Moskow dan melepaskan aspirasinya untuk bergabung dengan NATO,” ungkap lembaga tersebut dalam artikel pada hari Rabu (4/12/2024).
Seorang mantan pejabat keamanan nasional Trump, yang terlibat dalam transisi pemerintahan yang sedang berlangsung di AS, telah mengatakan kepada Reuters bahwa salah satu rencana tersebut berasal dari utusan presiden terpilih untuk Rusia-Ukraina, purnawirawan Letnan Jenderal Angkatan Darat Keith Kellogg.
Dua rencana lainnya masing-masing ditulis oleh Wakil Presiden terpilih J.D. Vance dan mantan kepala intelijen Trump, Richard Grenell, menurut pejabat tersebut.
Penasihat Trump dilaporkan bermaksud mencoba menekan kedua negara agar berunding dengan menggunakan strategi "wortel dan hukuman", menurut Reuters.
Washington akan menghentikan bantuan militer ke Kiev jika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak berunding, dan lebih banyak pengiriman senjata jika Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan tidak bersedia terlibat dalam diplomasi, demikian penjelasan media tersebut.
Sampai pekan lalu, Trump belum mengadakan kelompok kerja pusat untuk menyusun rencana perdamaian terpadu, empat penasihat mengatakan kepada kantor berita tersebut dengan syarat anonim.
Kesepakatan antara Moskow dan Kiev kemungkinan akan bergantung pada keterlibatan pribadi langsung antara Trump, Putin, dan Zelensky, menurut para penasihat menekankan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda