Gencatan Senjata Runtuh, Israel dan Hizbullah Saling Serang
Selasa, 03 Desember 2024 - 10:41 WIB
Militer Israel melaporkan tidak ada korban dari dua tembakan rudal Hizbullah tetapi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji akan memberikan respons yang keras.
Hizbullah mengatakan tembakan roketnya, operasi pertama yang diumumkan kelompok itu sejak gencatan senjata mulai berlaku pada hari Rabu lalu, merupakan balasan atas pelanggaran gencatan senjata yang berulang kali dilakukan Israel.
Juru bicara Parlemen Lebanon Nabih Berri, sekutu Hizbullah yang merundingkan gencatan senjata atas nama Lebanon, mengatakan Beirut telah mencatat sedikitnya 54 pelanggaran gencatan senjata oleh Israel sejak Rabu.
Kantor berita resmi Lebanon; NNA, melaporkan pasukan Israel menembakkan dua peluru artileri ke arah kota Beit Lif di Lebanon selatan di distrik Bint Jbeil, sementara tembakan senapan mesin berat menargetkan Yaroun. Tidak ada korban luka yang dilaporkan dalam kedua insiden tersebut.
Berri mendesak komite yang bertugas memantau gencatan senjata untuk segera memastikan Israel menghentikan pelanggarannya.
"Kami terlibat melalui mekanisme dengan Prancis, Israel, dan Lebanon untuk menyelidiki dan menangani laporan pelanggaran," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller, seraya menambahkan bahwa periode gencatan senjata awal sering kali rapuh tetapi secara umum berhasil mengurangi kekerasan.
Lebanon dan Israel telah saling menuduh tentang pelanggaran gencatan senjata, dan kemarin Lebanon mengatakan pelanggaran tersebut telah berubah menjadi mematikan.
Satu orang tewas dalam serangan udara Israel di Marjayoun, sekitar 10 km (6 mil) dari perbatasan utara Israel, kata Kementerian Kesehatan Lebanon.
Badan keamanan negara Lebanon mengatakan serangan pesawat nirawak Israel di Nabatieh menewaskan seorang anggota pasukannya, menyebut insiden itu sebagai "pelanggaran mencolok" terhadap gencatan senjata.
Hizbullah mengatakan tembakan roketnya, operasi pertama yang diumumkan kelompok itu sejak gencatan senjata mulai berlaku pada hari Rabu lalu, merupakan balasan atas pelanggaran gencatan senjata yang berulang kali dilakukan Israel.
Juru bicara Parlemen Lebanon Nabih Berri, sekutu Hizbullah yang merundingkan gencatan senjata atas nama Lebanon, mengatakan Beirut telah mencatat sedikitnya 54 pelanggaran gencatan senjata oleh Israel sejak Rabu.
Kantor berita resmi Lebanon; NNA, melaporkan pasukan Israel menembakkan dua peluru artileri ke arah kota Beit Lif di Lebanon selatan di distrik Bint Jbeil, sementara tembakan senapan mesin berat menargetkan Yaroun. Tidak ada korban luka yang dilaporkan dalam kedua insiden tersebut.
Berri mendesak komite yang bertugas memantau gencatan senjata untuk segera memastikan Israel menghentikan pelanggarannya.
"Kami terlibat melalui mekanisme dengan Prancis, Israel, dan Lebanon untuk menyelidiki dan menangani laporan pelanggaran," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller, seraya menambahkan bahwa periode gencatan senjata awal sering kali rapuh tetapi secara umum berhasil mengurangi kekerasan.
Serangan Mematikan
Lebanon dan Israel telah saling menuduh tentang pelanggaran gencatan senjata, dan kemarin Lebanon mengatakan pelanggaran tersebut telah berubah menjadi mematikan.
Satu orang tewas dalam serangan udara Israel di Marjayoun, sekitar 10 km (6 mil) dari perbatasan utara Israel, kata Kementerian Kesehatan Lebanon.
Badan keamanan negara Lebanon mengatakan serangan pesawat nirawak Israel di Nabatieh menewaskan seorang anggota pasukannya, menyebut insiden itu sebagai "pelanggaran mencolok" terhadap gencatan senjata.
Lihat Juga :
tulis komentar anda