Lawan Pemberontak, Pasukan Suriah Luncurkan Serangan Balasan di Aleppo dan Idlib
Jum'at, 29 November 2024 - 20:26 WIB
DAMASKUS - Pasukan Suriah melancarkan serangan balasan terhadap kelompok Hayat Tahrir al-Sham (sebelumnya Jabhat al-Nusra) di Aleppo dan Idlib, menurut laporan penyiar Al-Mayadeen.
Pada hari Kamis (28/11/2024), Wakil Kepala Pusat Rusia untuk Rekonsiliasi Pihak-Pihak yang Bertentangan di Suriah, Kapten Pangkat 1 Oleg Ignasyuk, mengatakan pemberontak yang terkait dengan al-Nusra menyerang wilayah yang dikuasai pemerintah Suriah di provinsi Aleppo dan Idlib pada 27 November, dan sebanyak 400 pemberontak tewas.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan tentara pemerintah telah terlibat pertempuran dengan pemberontak yang menyerang provinsi Aleppo dan Idlib pada hari Rabu lalu.
Melanggar perjanjian de-eskalasi, kelompok-kelompok yang tergabung dalam organisasi pemberontak Hayat Tahrir al-Sham menyerang desa-desa, permukiman, dan posisi militer di Aleppo dan Idlib.
Menurut kementerian, tentara menanggapi serangan itu, dan para pemberontak menderita kerugian dalam hal personel dan peralatan.
Konflik bersenjata telah berlangsung di Suriah sejak 2011. Kelompok-kelompok pemberontak yang terpisah terus beroperasi di daerah gurun di Suriah utara dan timur laut setelah tentara membebaskan sebagian besar negara itu.
Pemberontak secara berkala melakukan penggerebekan terhadap kendaraan sipil dan militer di jalan raya dan meneror penduduk desa-desa terpencil.
Tentara Suriah terus melakukan operasi terarah yang aktif untuk melenyapkan kelompok-kelompok pemberontak yang tersisa.
“Aksi-aksi kelompok teroris baru-baru ini di Suriah merupakan bagian dari rencana Tel Aviv dan Washington untuk menggoyahkan kawasan Asia Barat, serta pelanggaran berat terhadap perjanjian proses Astana,” ungkap Kementerian Luar Negeri Iran.
Pada hari Kamis (28/11/2024), Wakil Kepala Pusat Rusia untuk Rekonsiliasi Pihak-Pihak yang Bertentangan di Suriah, Kapten Pangkat 1 Oleg Ignasyuk, mengatakan pemberontak yang terkait dengan al-Nusra menyerang wilayah yang dikuasai pemerintah Suriah di provinsi Aleppo dan Idlib pada 27 November, dan sebanyak 400 pemberontak tewas.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan tentara pemerintah telah terlibat pertempuran dengan pemberontak yang menyerang provinsi Aleppo dan Idlib pada hari Rabu lalu.
Melanggar perjanjian de-eskalasi, kelompok-kelompok yang tergabung dalam organisasi pemberontak Hayat Tahrir al-Sham menyerang desa-desa, permukiman, dan posisi militer di Aleppo dan Idlib.
Menurut kementerian, tentara menanggapi serangan itu, dan para pemberontak menderita kerugian dalam hal personel dan peralatan.
Konflik bersenjata telah berlangsung di Suriah sejak 2011. Kelompok-kelompok pemberontak yang terpisah terus beroperasi di daerah gurun di Suriah utara dan timur laut setelah tentara membebaskan sebagian besar negara itu.
Pemberontak secara berkala melakukan penggerebekan terhadap kendaraan sipil dan militer di jalan raya dan meneror penduduk desa-desa terpencil.
Tentara Suriah terus melakukan operasi terarah yang aktif untuk melenyapkan kelompok-kelompok pemberontak yang tersisa.
“Aksi-aksi kelompok teroris baru-baru ini di Suriah merupakan bagian dari rencana Tel Aviv dan Washington untuk menggoyahkan kawasan Asia Barat, serta pelanggaran berat terhadap perjanjian proses Astana,” ungkap Kementerian Luar Negeri Iran.
Lihat Juga :
tulis komentar anda