'Menghilang' Sejak 27 Juli, Pakar Khawatir Adik Kim Jong-un dalam Bahaya
Senin, 31 Agustus 2020 - 15:09 WIB
SEOUL - Kim Yo-jong , adik perempuan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un , tak terlihat di tengah-tengah publik sejak 27 Juli 2020.Seorang pakar khawatir perempuan muda yang jadi pemimpin nomor dua Korea Utara ini berada dalam bahaya karena bisa dianggap sebagai ancaman bagi kakaknya.
(Baca juga : PP Muhammadiyah Kecam Pembakaran Alquran di Norwegia dan Swedia )
(Baca juga : Jawab Kecaman Turki, Partai Kemajuan: Membakar Alquran Legal di Norwegia )
Kekhawatiran muncul beberapa minggu setelah Kim Yo-jong dilaporkan siap untuk mengambil alih kekuasaan di Korea Utara.
"Menghilang"-nya adik perempuan Kim Jong-un ini tidak biasa, karena dia lebih terlihat di tengah-tengah publik sepanjang tahun ini, bahkan ketika kakaknya absen dari penampilannya di depan publik dalam waktu lama yang memicu dugaan bahwa kesehatannya menurun. (Baca: Ada di Kekuasaan, Adik Kim Jong-un Bisa Kudeta )
Kim Jong-un kerap berfoto bersama para pejabat tinggi Korut dalam beberapa hari terakhir, tetapi adik perepuannya sama sekali tidak terlihat.
Di kalangan pers internasional, Kim Yo-jong telah dicap sebagai "orang kedua dalam komando" Kim. Hal itu yang membuat para pakar khawatir bahwa Kim Jong-un yang terkenal pendendam kini melihat adiknya sendiri sebagai ancaman.
Profesor Nam Sung-wook, dari Universitas Korea, mengatakan kepada The Chosun Ilbo; “Di masa lalu, siapa pun dirampas dari posisinya saat mereka digambarkan sebagai orang nomor dua di (Korea) Utara."
"Harus ada kemiripan check and balances, meskipun Kim Yo-jong adalah anggota keluarga," ujarnya. (Baca: Kim Yo-jong, Calon Pengganti yang Bisa Lebih Kejam dari Kim Jong-un )
Profesor Nam mengatakan ada kemungkinan bahwa Kim Yo-jong telah mundur atas kemauannya sendiri.
Belum jelas siapa sosok pesaing potensial Kim Jong-un di Korea Utara, setelah rezimnya mengeksekusi pamannya; Jang Song-thaek, yang sangat dihormati. Jang, sebelum dieksekusi sekitar 2013, digambarkan sebagai pemimpin de-facto Korea Utara ketika ayah Kim Jong-un; Kim Jong-il, sakit.
Setelah pemerintah Korut mengonfirmasi eksekusi mati Jang Song-thaek, Kim Jong-un melalui sebuah pernyataan menggambarkan sang paman "lebih buruk dari seekor anjing" yang bermaksud untuk merebut kekuasaan tertinggi dengan cara yang paling licik.
Sung-Yoon Lee, seorang profesor di Sekolah Hukum dan Diplomasi Fletcher Universitas Tufts, mengatakan jelas bahwa adik perempuan Kim Jong-un sedang dipersiapkan untuk mengambil alih kekuasaan. (Baca juga: Indonesia Panaskan Perang Drone Militer Masa Depan )
"Cara baginya untuk membangun kredibilitas dan kekayaan bersihnya, yaitu, cara baginya untuk mendapatkan rasa hormat, bukanlah dengan bersikap baik, tetapi menjadi diktator yang kejam bagi rakyatnya dan menjadi ancaman nuklir yang dapat dipercaya bagi AS," katanya kepada New York Post,yang dilansir Senin (31/8/2020).
“Dia (Kim Yo-jong) mungkin membuktikan dirinya lebih galak dan lebih kejam daripada kakak laki-lakinya, ayah, atau kakeknya," ujarnya.
(Baca juga : PP Muhammadiyah Kecam Pembakaran Alquran di Norwegia dan Swedia )
(Baca juga : Jawab Kecaman Turki, Partai Kemajuan: Membakar Alquran Legal di Norwegia )
Kekhawatiran muncul beberapa minggu setelah Kim Yo-jong dilaporkan siap untuk mengambil alih kekuasaan di Korea Utara.
"Menghilang"-nya adik perempuan Kim Jong-un ini tidak biasa, karena dia lebih terlihat di tengah-tengah publik sepanjang tahun ini, bahkan ketika kakaknya absen dari penampilannya di depan publik dalam waktu lama yang memicu dugaan bahwa kesehatannya menurun. (Baca: Ada di Kekuasaan, Adik Kim Jong-un Bisa Kudeta )
Kim Jong-un kerap berfoto bersama para pejabat tinggi Korut dalam beberapa hari terakhir, tetapi adik perepuannya sama sekali tidak terlihat.
Di kalangan pers internasional, Kim Yo-jong telah dicap sebagai "orang kedua dalam komando" Kim. Hal itu yang membuat para pakar khawatir bahwa Kim Jong-un yang terkenal pendendam kini melihat adiknya sendiri sebagai ancaman.
Profesor Nam Sung-wook, dari Universitas Korea, mengatakan kepada The Chosun Ilbo; “Di masa lalu, siapa pun dirampas dari posisinya saat mereka digambarkan sebagai orang nomor dua di (Korea) Utara."
"Harus ada kemiripan check and balances, meskipun Kim Yo-jong adalah anggota keluarga," ujarnya. (Baca: Kim Yo-jong, Calon Pengganti yang Bisa Lebih Kejam dari Kim Jong-un )
Profesor Nam mengatakan ada kemungkinan bahwa Kim Yo-jong telah mundur atas kemauannya sendiri.
Belum jelas siapa sosok pesaing potensial Kim Jong-un di Korea Utara, setelah rezimnya mengeksekusi pamannya; Jang Song-thaek, yang sangat dihormati. Jang, sebelum dieksekusi sekitar 2013, digambarkan sebagai pemimpin de-facto Korea Utara ketika ayah Kim Jong-un; Kim Jong-il, sakit.
Setelah pemerintah Korut mengonfirmasi eksekusi mati Jang Song-thaek, Kim Jong-un melalui sebuah pernyataan menggambarkan sang paman "lebih buruk dari seekor anjing" yang bermaksud untuk merebut kekuasaan tertinggi dengan cara yang paling licik.
Sung-Yoon Lee, seorang profesor di Sekolah Hukum dan Diplomasi Fletcher Universitas Tufts, mengatakan jelas bahwa adik perempuan Kim Jong-un sedang dipersiapkan untuk mengambil alih kekuasaan. (Baca juga: Indonesia Panaskan Perang Drone Militer Masa Depan )
"Cara baginya untuk membangun kredibilitas dan kekayaan bersihnya, yaitu, cara baginya untuk mendapatkan rasa hormat, bukanlah dengan bersikap baik, tetapi menjadi diktator yang kejam bagi rakyatnya dan menjadi ancaman nuklir yang dapat dipercaya bagi AS," katanya kepada New York Post,yang dilansir Senin (31/8/2020).
“Dia (Kim Yo-jong) mungkin membuktikan dirinya lebih galak dan lebih kejam daripada kakak laki-lakinya, ayah, atau kakeknya," ujarnya.
(min)
tulis komentar anda