Bos Media Israel Sebut Milisi Palestina Pejuang Kemerdekaan, Rezim Zionis Marah
Senin, 25 November 2024 - 09:43 WIB
“Negara Palestina harus didirikan, dan satu-satunya cara untuk mencapainya adalah dengan menerapkan sanksi terhadap para pemimpin dan pemukim Israel di wilayah [Palestina] yang diduduki," katanya.
Penonton bertepuk tangan atas pidato Schocken, yang menyoroti kesenjangan antara wacana Israel dan internasional tentang masalah tersebut.
Pemerintah Israel telah memutuskan semua hubungan dengan surat kabar Haaretz menyusul pernyataan Schocken di sebuah konferensi di London awal tahun ini, di mana dia menyerukan sanksi terhadap para pemimpin Israel dan menuduh pemerintah mengabadikan kebijakan apartheid.
Pada pertemuan mingguan pada hari Minggu, kabinet dengan suara bulat menyetujui usulan Menteri Komunikasi Shlomo Karhi untuk menghentikan semua keterlibatan dengan Haaretz, termasuk menghentikan iklan pemerintah di publikasi tersebut.
Karhi, yang marah mengecam retorika Schocken. "Tidak dapat diterima jika penerbit surat kabar resmi di Negara Israel menyerukan sanksi terhadapnya dan mendukung musuh-musuh negara di tengah perang," kesal Karhi, yang dilansir Jerusalem Post, Senin (25/11/2024).
Keputusan pemerintah Zionis juga mengutip peran Haaretz dalam menerbitkan artikel yang dianggap merusak legitimasi Israel di panggung internasional.
Penonton bertepuk tangan atas pidato Schocken, yang menyoroti kesenjangan antara wacana Israel dan internasional tentang masalah tersebut.
Pemerintah Israel telah memutuskan semua hubungan dengan surat kabar Haaretz menyusul pernyataan Schocken di sebuah konferensi di London awal tahun ini, di mana dia menyerukan sanksi terhadap para pemimpin Israel dan menuduh pemerintah mengabadikan kebijakan apartheid.
Pada pertemuan mingguan pada hari Minggu, kabinet dengan suara bulat menyetujui usulan Menteri Komunikasi Shlomo Karhi untuk menghentikan semua keterlibatan dengan Haaretz, termasuk menghentikan iklan pemerintah di publikasi tersebut.
Karhi, yang marah mengecam retorika Schocken. "Tidak dapat diterima jika penerbit surat kabar resmi di Negara Israel menyerukan sanksi terhadapnya dan mendukung musuh-musuh negara di tengah perang," kesal Karhi, yang dilansir Jerusalem Post, Senin (25/11/2024).
Keputusan pemerintah Zionis juga mengutip peran Haaretz dalam menerbitkan artikel yang dianggap merusak legitimasi Israel di panggung internasional.
(mas)
tulis komentar anda