Jenderal Rusia dan 500 Tentara Korut Diklaim Tewas Diserang Rudal Storm Shadow Inggris
Minggu, 24 November 2024 - 11:11 WIB
KYIV - Sebuah perusahaan teknologi pertahanan dan keamanan yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Global Defense Corp, mengeklaim seorang jenderal Rusia dan sekitar 500 tentara Korea Utara (Korut) telah tewas dalam serangan pertama rudal Storm Shadow Inggris oleh Ukraina.
Menurut klaim tersebut, serangan pada 20 November itu juga menyebabkan 18 perwira Rusia lainnya terluka.
Daily Mirror, mengutip klaim perusahaan Amerika tersebut, melaporkan pada Minggu (24/11/2024) bahwa petinggi militer Rusia yang tewas bernama Letnan Jenderal Valery Solodchuk.
Misil jarak jauh Storm Shadow digunakan pertama kalinya oleh Ukraina untuk menyerang fasilitas militer bawah tanah di Maryino di kawasan Tsarist, Wilayah Kursk.
Rusia mengakui rudal Storm Shadow telah menyerang wilayahnya, namun tidak mengonfirmasi klaim tewasnya seorang jenderal dan ratusan tentara Korut.
Pemerintah Inggris belum mengonfirmasi apakah mereka mengizinkan penggunaan rudal Storm Shadow oleh Ukraina, di mana pasokan amunisi yang sebelumnya diberikan kepada negara tersebut dijual dengan ketentuan bahwa senjata itu hanya boleh ditembakkan di wilayah Ukraina.
Dalam pernyataan terbaru kepada Parlemen, Perdana Menteri (PM) Inggris Sir Keir Starmer menolak beberapa kali untuk membantah laporan bahwa pejabat Inggris telah mengizinkan penggunaan rudal tersebut dalam serangan 20 November.
Namun, dia memberi tahu anggota Parlemen bahwa Ukraina memiliki hak yang jelas untuk membela diri.
Menurut klaim tersebut, serangan pada 20 November itu juga menyebabkan 18 perwira Rusia lainnya terluka.
Daily Mirror, mengutip klaim perusahaan Amerika tersebut, melaporkan pada Minggu (24/11/2024) bahwa petinggi militer Rusia yang tewas bernama Letnan Jenderal Valery Solodchuk.
Misil jarak jauh Storm Shadow digunakan pertama kalinya oleh Ukraina untuk menyerang fasilitas militer bawah tanah di Maryino di kawasan Tsarist, Wilayah Kursk.
Baca Juga
Rusia mengakui rudal Storm Shadow telah menyerang wilayahnya, namun tidak mengonfirmasi klaim tewasnya seorang jenderal dan ratusan tentara Korut.
Pemerintah Inggris belum mengonfirmasi apakah mereka mengizinkan penggunaan rudal Storm Shadow oleh Ukraina, di mana pasokan amunisi yang sebelumnya diberikan kepada negara tersebut dijual dengan ketentuan bahwa senjata itu hanya boleh ditembakkan di wilayah Ukraina.
Dalam pernyataan terbaru kepada Parlemen, Perdana Menteri (PM) Inggris Sir Keir Starmer menolak beberapa kali untuk membantah laporan bahwa pejabat Inggris telah mengizinkan penggunaan rudal tersebut dalam serangan 20 November.
Namun, dia memberi tahu anggota Parlemen bahwa Ukraina memiliki hak yang jelas untuk membela diri.
Lihat Juga :
tulis komentar anda