Rudal ATACMS Buatan AS yang Digunakan Ukraina Menyerang Rusia, Berikut 4 Keunggulannya

Kamis, 21 November 2024 - 11:35 WIB
Ukraina mulai menggunakan rudal ATACMS untuk menyerang wilayah Rusia. Foto/X/@FattAvvenimenti
MOSKOW - Sehari setelah dilaporkan bahwa Presiden AS Joe Biden mengizinkan Ukraina menggunakan amunisi buatan Amerika untuk menyerang wilayah yang lebih dalam di dalam Rusia, Kyiv menembakkan rudal jarak jauh ke wilayah Bryansk.

Sebuah fasilitas militer di Bryansk, yang terletak di perbatasan antara kedua negara yang bertikai, menjadi sasaran, kata Kementerian Pertahanan Rusia setelah serangan itu, yang menggunakan sistem rudal taktis militer, atau ATACMS.

Kementerian itu mengatakan lima rudal dicegat oleh pertahanan udara Rusia, sementara rudal keenam rusak dan jatuh ke fasilitas militer, menyebabkan kebakaran.



Beberapa jam sebelum serangan itu, Presiden Rusia Vladimir Putin secara resmi menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir oleh negaranya.

Pembaruan doktrin nuklir diumumkan oleh Kremlin, yang menyatakan bahwa Moskow dapat melancarkan serangan semacam itu jika diserang oleh negara non-nuklir yang didukung oleh kekuatan nuklir — sesuatu yang kini lebih mampu dilakukan Ukraina berkat ATACMS yang dipasok AS.

Rudal ATACMS Buatan AS yang Digunakan Ukraina Menyerang Rusia, Berikut 4 Keunggulannya

1. Memiliki Daya Jelajah hingga 300 Km

Melansir Anadolu, sistem rudal taktis militer yang digunakan Ukraina dalam serangan terhadap Bryansk adalah rudal permukaan-ke-permukaan buatan AS yang dikembangkan oleh produsen pertahanan Lockheed Martin dengan jangkauan hingga 300 kilometer (186 mil).

Diluncurkan dari platform HIMARS atau MLRS M270, rudal ini dapat membawa amunisi cluster atau hulu ledak berdaya ledak tinggi.

Meskipun ATACMS sering digambarkan sebagai "jarak jauh", rudal ini dapat mencapai jarak yang lebih jauh daripada rudal Ukraina lainnya tetapi masih jauh dari rudal jelajah atau rudal balistik antarbenua.

2. Pertama Kali Digunakan pada Perang Teluk

Pertama kali digunakan selama Perang Teluk pada tahun 1991, rudal seharga USD1,5 juta ini dinilai karena presisi dan kemampuannya untuk menyerang jauh di belakang garis musuh.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More